Thursday, November 10, 2011

Tentang Saya, Untuk Saya

Ini tentang saya :
Tadi pagi saya terbangun jam 3.30 karena Citta nangis, dan setelahnya saya tidak tidur lagi. Trus seperti biasa andalan saya adalah online di laptop. Mau baca buku males mesti nyalain lampu baca, nanti malah ganggu yang sedang tidur. Dan seperti biasa juga nyangkut di facebook, liat-liat update-an teman dan "teman". Pake tanda kutip soalnya kadang ada yang ngeadd tapi nggak pernah bertegur sapa :( Lalu sampailah saya pada foto anaknya teman saya yang lucu imut cantik menggemaskan. Udah ga tahan pengen komen tentang betapa menggemaskan dan cantiknya si baby. Tapi entah kenapa kemudian yang terlintas di benak saya adalah sikap ibunya (yang menurut saya) kurang nyenengin. Kurang nyenenginnya gimana nggak perlu saya bahas kali ya. Walaupun kalau sama saya baru sampai bikin tersungging belum tersinggung, tapi saya tahu dia ada beberapa masalah dengan teman-teman saya yang lain. Semua masalah intinya karena arogansi dia. Nah, karena teringat sifat dan sikap ibunya itu kok tiba-tiba saya mengurungkan niat untuk komen memuji dan memuja si anak ya. Saya khawatir ibunya makin ge er dan makin sombong. Duh semestinya saya nggak begitu ya. Si kecil kan nggak tahu apa-apa. Memang sih si kecilnya juga nggak bakal tahu kalo saya batal memujinya. Tapi saya jadi takut. Kalau ini kan masih di dunia online/maya. Kalau saya sampai ketemu langsung dan perasaan seperti ini kebawa-bawa, kan gak bagus ya. Kasihan sama si kecilnya. OK lah memang saya bisa menasehati diri sendiri kalo sampai bertemu muka, tatap wajah si kecil aja dan abaikan ibunya :D tapi kayaknya nggak mungkin banget ya. Jadi??? Ya saya akan tetap memuji dengan tulus anaknya, toh cuma ada ibunya aja, bukan bisa dilihat lagi dan lagi seperti halnya comment di foto, atau bisa dibaca banyak orang. Hah masih nggak tulus ya saya. Tapi baiklah saya akan mencoba.

Ini untuk saya:
Setelah mengalami efek domino dari kurang-suka-sama-ibunya menjadi nggak-rela-muji-anaknya, saya jadi takut kalau itu kejadian sama saya. Bukannya takut nanti anak saya nggak ada yang muji, tapi saya takut tindakan salah saya akan berpengaruh buruk pada anak saya. Kalau hanya tidak jadi dipuji kan tidak ada akibat secara langsung ya, toh nggak ada yang tahu. Tapi pernah juga saya lihat, ada yang anaknya jadi nggak diajak gaul sama temen-temennya gara-gara para orangtua melarang anaknya bergaul. Atau ada anak yang diintimidasi oleh para orangtua, dikata-katain yang bukan-bukan. Duh perih sekali ya rasanya. Si anak pasti bingung, apa salah saya??? Jadi ini pesan untuk diri saya sendiri: sebelum berbuat/berbicara pikir akibatnya ya bu...! Kita nggak pernah tahu akibat apa yang akan kita dapat atau orang yang kita sayangi alami. Pfiuuuh....

No comments: