Sunday, November 15, 2009

Weaning With Love Ternyata Bukan Sekedar Teori

Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Proses yang sebelumnya pesimis bisa saya jalani, akhirnya datang di depan mata. Begitu memasuki bulan November, saya membatin "hmmm saatnya sudah tiba. Semoga saya sanggup, semoga Bodhi sanggup". Iya, bulan November bisa dianggap Bodhi memasuki usia 2 tahun. Masa menyusuinya sudah bisa diakhiri. Dan seperti yang selalu saya niatkan dan tekadkan dalam hati, proses mengakhirinya harus dengan damai, tanpa huru hara, tanpa perasaan yang terluka. Karena biar bagaimanapun saya harus bertanggung jawab, saya yang "memaksa" Bodhi untuk hanya menyusu ASI, saya yang membuat dia tergantung, maka saya harus bertanggung jawab mengakhirinya dengan indah. Terdengar terlalu mengawang-awang? mengingat begitu banyak cerita tentang menyapih yang diwarnai jerit tangis si anak, yang sampai 'mengganggu' ketenangan rumah dan waktu istirahat orang rumah bahkan mungkin tetangga. Jujur saja, dulunya saya pesimis. Apalagi melihat ketergantungan Bodhi, juga kalau mendengar komentar sekeliling seperti "wah ini bakalan sulit nih kalo disapih".

Tapi kembali saya mengingatkan diri sendiri, saya menyayangi Bodhi dan ini demi kebaikan dia di masa depan (saya tidak mau dia merasa tiba-tiba dirampas haknya, yang saya yakin ini akan menyakiti hatinya dan berdampak di masa depan, kita tidak pernah tahu bagaimana efeknya jadi sebisa mungkin saya hindari hal yang menurut saya bisa berakibat tidak baik). Akhirnya mulailah saya mengingatkan Bodhi setiap kali menyusuinya atau dia minta nenen, "Bodhi sudah 2 tahun lho....sudah TIDAK BOLEH nenen lagi". Reaksinya??? Kalo nggak cuma cengar cengir kadang nangis merengek. Semakin mendekati tgl 17 November, saya justru merasa makin pesimis. Bisa nggak yaaaaa. Saya perhatikan, kok setiap kali saya bilang tidak boleh nenen dia malah makin sakaw. Jadi bingung, gimana doooong.....
Akhirnya tgl 10 saya niatkan untuk hanya menyusui dengan yang kiri (juga karena ada hal lain yang belum bisa saya ceritakan saat ini), dengan harapan yang kanan semakin berkurang produksinya jadi mau nggak mau Bodhi tidak menyusu lagi dari yang kanan. Selain itu juga saya mikir, sakitnya bisa dicicil hehehe. Kalo bengkak dan sakit dua-duanya, ampun deh. Tgl 11 nov siang, untuk tidur siang dia masih perlu menyusu, tapi saya tetap ingatkan ini yang terakhir ya, nanti ngga nenen lagi. Sampai tanggal 11 malam, masih sukses mengalihkan perhatian dia setiap kali minta nenen. Dengan ngajak main, ngajak ngobrol, nonton acara kesukaan dia, menggambar, pokoknya apa aja deh yang penting dia lupa. Nah menjelang tidur malam, pertahanan saya jebol, dia ngga mau tidur dan bilang "mama bobok nenen..." begitu terus.... dan saya akhirnya nggak tega, dikasi lagi deh. Tapi masih bilang "nanti nggak nenen lagi ya..." dan dalam hati juga ngomong "semoga mama bisa kuat dan konsisten". Akhirnya dia tertidur, dan saya kemudian berdoa di altar mohon dukungan para Buddha dan Bodhisatva semoga dilancarkan prosesnya jika memang sudah saatnya. Tengah malam dia masih terbangun minta nenen, dikasi minum air ngga mau, dan nangis terisak-isak. Dia manggil-manggil "mama.....nenen. Maaaa....nenen Bodhi...". Trus waktu saya usap-usap punggungnya dan bilang "ngga nenen lagi ya Bodhi..." dia makin terisak-isak dengan air mata meleleh. Trus bilang "mama....nangis Bodhi, nenen...." Whoaaaa jebol pertahanan saya, ikut nangis deh huhuhuhuhu. Akhirnya???? Kasi lagi deeehhhh
Tapi cuma sebentar karena dia langsung tertidur.

Keesokan harinya, saya betul-betul bertekad untuk kuat dan konsisten dengan ucapan saya. Saya memohon di Padmasana di rumah, juga minta dukungan 'saudara' Bodhi, yaitu di tempat ari-ari nya ditanam, saya bilang tolong dibantu jika ini memang saat yang tepat. Nah mulai lagi perjuangan hari itu untuk mengalihkan perhatian Bodhi setiap kali ingat nenen. Dikasi mantau, dikasi UHT, tetep juga diajak main. Dan setelah 2 hari tidak disusui, yang kanan mulai keras dan terasa sakit. Dan entah kenapa, tiba-tiba saja saya terpikir untuk memberi tahu Bodhi. "Bodhi nenen mama keras dan sakiiit sekali, coba Bodhi sentuh." Trus disentuh deh oleh dia, lalu dia memalingkan muka dan bengong. Nggak lama kemudian dia inget nenen lagi, saya bilang nenennya keras dan sakit sayang.... Disentuh oleh dia, trus.....dia bilang "tutup mama". What??? saya sampe bengong?? nggak salah denger nih??? Jadi deh setiap kali dia inget nenen, saya pake jurus ini. Dan ajaib, dia jadi melengos. Kadang dia bilang,nenen atit.... Aduh nak, penuh pengertiannya dirimu.... terharu....
Kalau boleh memberi sekedar tips: karena ibu yang paling paham anaknya, maka ibu tahu bagaimana cara pendekatan terbaik dalam memberi pengertian, dan secara naluriah ibu tahu apa yang harus dilakukan dan diucapkan. Yang penting tenang, tidak panik dan yakin.

Sampai malam, Bodhi sukses nggak nenen. Tidurpun, dia tidur sendiri, cuma minta diusap-usap punggungnya dan dipijit jari-jari kakinya. Malamnya bangun, dikasi minum air putih, langsung tidur lagi. Sampai besok paginya, cuma sekali itu terbangun. Dan bangun paginya pun, yang biasanya manggil-manggil mama dan minta nenen juga mengalami perubahan, bangun sendiri, turun dari tempat tidur dan buka pintu kamar tidur, trus memanggil saya yang sudah ada di ruang bawah. DIa bilang "Mama Bodhi (bangun) bobok...." dan senyum-senyum...!!!! Aduh nak, kok jadi "mendadak gede" begini dirimu?
Begitu seterusnya, jadi resmi sejak tanggal 12 Nov, Bodhi lepas ASI, di usia 2 tahun kurang 5 hari. Nggak apa-apa kan ya? Masih bisa dapet sertifikasi S2 ASI kan? hehehe kalo nggak bisa pun ngga apa-apalah, pokoknya mama tahu ini saat yang tepat. Dan terbukti Bodhi sudah bisa mengerti. Mungkin kalau saya harus menyapih Bodhi jauh di bawah usia 2 tahun, saya akan lebih mellow dan Bodhi juga belum tentu secepat ini melepaskan ketergantungannya dari ASI. Sujud syukur untuk semua ini, yang terasa sangat indah dan tak terbayangkan bisa dilalui semulus ini.

Oh ya mungkin banyak yang berpikir kenapa sih saya mau repot-repot seperti ini menyusui sampai 2 tahun, trus saat menyapihnya juga akan lebih menantang karena si anak sudah 'tahu enaknya ASI'. Kalau soal menyusu sampai 2 tahun, sudah banyak yang paham lah ya alasannya kenapa harus sampai 2 tahun. kalau soal menyapih dengan tidak menggunakan cara-cara konvensional, seperti misalnya 'dicolekin yang pait-pait', 'dipisahkan ibu dan anaknya beberapa hari'. Untuk itu saya punya alasan sendiri, yang mungkin memang bukan pendapat ahli psikologi tapi saya hanya mengikuti naluri saya sebagai ibu. Saya tidak mau menambahkan cita rasa aneh di PD saya karena bagi saya itu sebuah kekerasan manipulatif, tidak jujur pada anak. Saya juga tidak mau dipisahkan dari anak saya saat proses menyapih, karena betapa kejamnya saya dan sama saja saya seperti bandar narkoba. Saya yang membuat dia ketergantungan, tapi saat dia sakaw saya menjauhinya. Justru saya ingin, saat dia sakaw saya dapat memeluknya, mengusap kepalanya, memberikan pengertian padanya, bahwa tidak menyusuinya lagi tidak mengurangi cinta dan sayang saya padanya. Dan itu memang saya alami, di tanggal 12 malam, saat dia terbangun dan ingat nenen, saya beri air putih dan bilang Bodhi bobok tanpa nenen ya....., dia memeluk saya, dan tertidur.... so sweet.... Dan kembali saya menangis, tapi kali ini menangis karena bangga pada jagoan kecil saya ini, yang tidak banyak ulah dan tingkah, dan menunjukkan pengertiannya di usianya yang baru 2 tahun!!!

Terdengar 'too good to be true"?? Hmmm untuk yang punya niat untuk menyapih dengan damai, percayalah tidak ada yang tidak mungkin selama niat, tekad dan usaha itu ada.
Cara orang tua melimpahkan kasih sayangnya kepada anak tidak bisa dibanding-bandingkan, karena saya percaya semua orang tua mencintai anaknya. Dan ini salah satu cara saya mencintainya.

Wednesday, November 4, 2009

Soes Cranberry



Karena sering mencari-cari resep di internet dan seringkali menemukan resep kreasi member milis NCC, jadi deh tertarik jadi member. Pengen meningkatkan pengetahuan tentang cara memasak/baking yang benar. Dari milis mpasirumahan banyak belajar tentang nutrisi dan mengolah makanan untuk bayi-batita, nah pengennya di mix dengan pengetahuan dari para pakar cooking/baking yang gabung di milis ini. Singkat cerita 25 okt lalu di approve keanggotaannya, dan udah banyak banget info yang didapat (membernya baik-baik dan ramah). Sampe timbul keberanian, cake ultah Bodhi bikin sendiri aja aaaaah (hehehe gaya pisan).

Nah bulan November ini kebetulan ada event Soes Week, dan sangat pede untuk ikut. Karena jelek atau bagus hasilnya nggak penting, namanya juga lagi belajar dan mencoba. Dan ngeliat hasil soes setoran member lain yang bikin ngacai, tetep tuh nggak minder hahaha. Just 4 Fun dan meramaikan...Nah,berbekal buku Aneka Sus (karangan Tina Ramli) yang sudah dibeli sejak jaman belum merit (tapi masih inget punya buku ini) akhirnya nyontek resep kulitnya disini, sementara isi nya pake vla buah cranberry karena di kulkas sedang punya buah ini, dan pengen tahu rasanya kalau dijadikan vla. Berikut resepnya:

Untuk 10 buah soes

Bahan Kulit:
- 100 gr terigu
- 200 cc air
- 100 gr mentega
- 1/2 sdt garam (saya pakai 1/4)
- 1/4 sdt vanili (saya tidak pakai)
- 2 butir telur ayam

Cara membuat kulit:
- masak air,mentega dan garam dengan wajan anti lengket/panci, setelah mentega cair masukkan segera tepung terigu sambil diaduk-aduk sampai rata dan tidak lengket.
- Pindahkan ke wadah lain dan tunggu sampai agak dingin sambil terus diaduk agar mentega tidak terpisah dari terigu.
- Setelah agak dingin kocok dengan mikser sambil masukkan telur satu persatu, sampai adonan licin.
- Siapkan 10 wadah untuk membuat pie, olesi tipis dengan mentega dan taburi terigu.
- Masukkan adonan kulit setinggi 3/4 wadah.
- panggang dengan suhu 190 oC selama 30 menit.

Bahan Isi:
- 1 kuning telur ayam
- 250 cc susu cair
- 20 gr tepung maizena
- 10 gr tepung terigu
- 50 gr gula pasir
- 1/4 sdt garam
- 1 sdm mentega
- 100 gr buah cranberry segar

Cara membuat isi:
- Campur kuning telur, susu cair, maizena, terigu lalu aduk rata
- Saring, masak dengan api kecil bersama gula pasir sampai mengental
- matikan kompor, baru masukkan cincangan cranberry, aduk rata.

Penyelesaian:
- keluarkan kulit dari wadah pie, gunting bagian atas, lalu balik sehingga menyerupai mangkuk, atur di atas paper cake, tambahkan vla. Sajikan.

note:
- cranberry dimasukkan terakhir, supaya tidak mengalami pemanasan berlebihan yang bisa mengakibatkan vitaminnya rusak.
- Ternyata adonan isi jadinya banyak dan kelebihan untuk 10 soes, akhirnya dijadikan isian mantau...

*Ingin tahu manfaat cranberry? Bisa check disini, tapi nggak ada buah inipun masih banyak buah pengganti yang mendekati/sama manfaatnya. Ya siapa tahu pas jalan-jalan ke spm nemu buah ini, layak dicoba :)*

Dijadikan cemilan sore hari ini, enak banget ditemani wedang sereh jahe dengan aroma daun pandan.

Mumet Menu

Udah lama juga ya nggak update blog. Sebenarnya banyak yang pengen diceritain, tapi selalu yang ada males begitu buka laptop. Mungkin karena lagi mumet. Mumet ngatur menu sehat. Padahal katanya kalo mau sehat itu mudah ya, karena justru lebih simple daripada makan enak tapi bikin sakit. Coba aja bandingin bikin tiramisu sama salad sayuran, lebih gampang mana? Tapiiii kok ya rasanya lebih berat ya??? Tapi itu duluuuu di awal-awal, setelah iklas dan pasrah menerima keadaan, jadinya lebih ringan dan nggak beban lagi.

Sebenarnya ada rasa bersalah, kok masak buat Bodhi rela-rela aja tuh homemade selalu. Tapi kalo buat diri sendiri dan papa Bodhi, kalo lagi males mendingan beli aja deeeeeh. Lebih gampang, cepet walaupun jadinya lebih mahal. Tapi kalo buat anak, dibela-belain. Nah akhirnya papa Bodhi sakit di pencernaan alias kena Gartritis plus ada GERD yang bikin sesak napas, heartburn, pusing kepala dan perasaan nggak nyaman lainnya. Tapi mama nggak mau sepenuhnya disalahin lho, karena kalo memang pola makan kita sama mestinya papa nggak perlu sakit di pencernaan begitu kan? Tapiiii papa suka deh makan kerupuk, sambal botol, telat makan trus pas ada kesempatan makan langsung balas dendam. Plus kalo makan pempek, cuko nya diminum, iiiih susah deh ngebilanginnya. Belum lagi kalo kalo pengen nyemil bukannya nyemil buah yang udah ada di meja makan, tapi mendingan beli ice cream, roti, cake. Ya jadi gak heran ya kalo akhirnya sakit, dan mama ngerasa nyesel banget karena nggak sedikit memaksa papa untuk lebih mengatur pola makan. Akhirnya yang susah kita semua. Kasian deh papa.
Hmmm kalo mama selain perasaan sering kaya' roller coaster kalo pas serangan GERD papa kambuh, mama juga jadi bingung untuk bikin masakannya. Banyak yang nggak bolehnya sekarang, trus papa juga di detox yang berarti makin banyak lagi makanan yang mesti dijaga, kalau bisa organik, belum lagi remedy yang harus diminum papa untuk liver detox, kidney detox, dll. Soale papa divonis obese juga, jadi mesti diet karbohidrat. Nggak boleh wheat (bye bye roti), nasinya mesti beras hitam minimal brown rice, kentang juga no. Keju, no!! Walaaaaah banyakan no nya. Yang OK itu sayur, buah, beberapa jenis kacang (ada primbon nya yang dibekelin ke mama oleh theraphis nya). Sayur dan buah pun ada beberapa yang nggak boleh, misalnya tomat, jagung (eh ini karbo ya). Trus ngejus nya juga gaya deh si papa, jus cranberry. Trus kudu makan flaxseed karena papa kekurangan lemak esensial omega 3 (ehm mama juga sih hehehe). Dan jadinya sekarang kita serumah kalo makan atau ngejus tambah flaxseed yang udah di grinder. Pokoknya satu sendok makan sehari. Ngemilnya sebaiknya buah, selama ini seringnya pisang, apel, plum kering. Pokoknya buanyaaak deh, tapi hikmahnya nambah ilmu nutrisi sih. Mudah-mudahan nggak bermanfaat buat keluarga kita aja, suatu saat kalo ada temen atau kerabat yang perlu, kita bisa bantu.
Sebenarnya mama ngerasa beruntung, pas papa mulai sakit sebulan lalu, pertolongan begitu banyak datang. Sampe theraphyst detox ini menawarkan diskon dan bayar boleh dicicil kapanpun. Trus sejak awal sakit diduganya pre diabet. Tuh gimana mama nggak ngerasa gagal coba??? Mengajak orang makan sehat tapi suami kok prediabet. Tapiiii papa bukan Bodhi yaaaa yang mama bisa paksakan menunya, papa kan udah gede yaaa hehehe. Nah bantuan informasi banyak banget dari temen dan saudara yang dokter. Dan bukan dokter di Bali yang mendiagnosa kalo papa kena garthritis, tapi oleh kakak ipar yang di bangka yang kebetulan dokter. Di telpon dia tanya gimana symptoms nya, dan dia pantau terus. Akhirnya dia suruh untuk USG dan endoskopi dan hasilnya positive garthritis (dari hasil endoskopi ada radang di lambung, dari hasil biopsi ada bakteri penyebab 'maag' dan dari hasil USG keliatan gas berlebihan dan fatty liver).
Tapi ya begitulah, sebagai manusia yang harus selalu bersyukur, mama bersyukur semuanya cepat ketahuan jadi bisa diambil tindakan sesegera mungkin, seperti detox dan pengaturan menu ini. Karena dari baca-baca di kaskus juga dari pengalaman teman-teman, penderita garthritis dan GERD ini kebanyakan tergantung obat-obat an. Trus juga obat kimia gitu kan hanya menyembuhkan gejala, jadi sifatnya sementara. Mesti dicari sumber masalahnya, diberesin, dengan harapan nggak kambuh di kemudian hari dan selanjutnya badan juga lebih sehat dari sebelumnya. Tapi papa, hanya 2 minggu perlu obat dokter yang harganya ampun-ampunan. Sekedar info aja, untuk semua biaya check up dan obat sudah menghabiskan dana liburan akhir tahun yang pengennya ngajak bodhi jalan-jalan ke singapore huhuhuhu. Tapi nggak apa deh, yang penting papa sembuh dan rumah kembali ceria :)
kembali ke soal menu, belakangan ini mama udah mulai terbiasa dengan aturan menu papa. Dan juga mama udah nggak ngomel-ngomel lagi. Awal-awalnya mama keseeeel (sebenarnya jahat juga ya suami sakit kok kesel). Tapi keselnya karena sayang. Kesel kenapa nggak nurut kalo mama nasehatin ngurangin makanan yang nggak sehat itu. Tapi akhirnya mama dapet keiklasan, bahwa apapun yang terjadi pada salah satu dari kami terkait dengan karma kami juga, kalo nggak mana mungkin kami bertemu sebagai suami istri untuk menanggung bahagia dan susah bersama? Begitu keiklasan itu dapet, semua jadi ringan.
Nah sekarang sudah mulai berkreasi lagi dengan menu-menu untuk Bodhi juga sekaligus menu papa, supaya lebih enak dimakan tapi tetep sehat dan nggak menyalahi aturan. Dan tambah seneng karena tadi dikasi tahu Ana Winda, kalo resep Carota Lasagna nya dapet juara 3 yang berarti dapet satu paket kue kering dari Jasmine Catering. Lumayaaaan buat nambah-nambah cemilan hehehe. Trus kemarin udah nyoba Sarikaya Pisang Kepok (karena di rumah banyak pisang kepok untuk papa), dan masih hutang foto sama Ana Winda. kalau resep, Ana udah dapet ya dari web NCC. Trus masih ada hutang sama Depe, untuk ngerapiin blog nya mama koki handal. Ditunggu yaaaa dan terima kasih untuk kesabarannya.
Semoga setelah ini mama tetap bersemangat, papa makin cepat recoverynya, dan kami sekeluarga selalu sehat. Semoga semua mahluk berbahagia.

Tuesday, October 13, 2009

Steak Tofu


Steak Tofu ini boleh untuk menu anak-anak di atas 1 tahun (yang sudah boleh mencicipi garam)

Bahan:
1 buah tofu potong-potong menjadi 6 - 8 bagian
Bawang prei, iris halus bagian hijaunya, untuk taburan
Nori, iris halus untuk taburan

Bahan Rendaman:
1 sdm minyak sayur
1/2 sdm kecap manis
½ sdt minyak wijen
1 sdt kecap asin Kikkoman
1 siung bawang putih cincang kasar/parut
Merica secukupnya

Cara:
Campur semua bahan rendaman, lalu rendam tofu kurang lebih ½ jam.
Panaskan wajan anti lengket, panggang tofu sampai kecoklatan.\
Angkat dan sajikan dengan taburan bawang prei dan nori.

Sunday, September 27, 2009

Main ke Pasar

Libur lebaran yang lalu Bodhi dan Kakak Dika, mengunjungi Kumpi di Karangasem. Kumpi itu sama dengan buyut, jadi ini nenek nya mama. Karangasem itu sebuah kabupaten paling timur di Bali, tahu Pantai Amed, Candi Dasa, Pura Besakih, Pelabuhan Padang Bai??? Nah itu adanya di karangasem. Kumpi tinggalnya di Amlapura, ibukota nya Karangasem. Persis di pinggir pasar, pusat keramaian di sana :P Bodhi seneng banget main di sana selain karena bareng kakak Dika, juga karena bisa ngobrak-abrik lapak-lapak mainan di depan kiosnya kumpi :P (hmmmm mama jadi inget masa kecil kalo liburan panjang sekolah paling seneng ke rumah kumpi karena bisa jualan. Nimbang beras, jualan permen, jualan sembako. Seneng deh!!!
Nah kalo Bodhi seneng banget karena banyak lapak penjual mainan, mainannya murah-murah tapi sehari langsung rusak hehehe. Bodhi beli "mowbil Bob" a.k.a Traktor di Bob The Builder, juga beli "pesawak" Garuda Indonesia. Cukup dengan 15rb rupiah saja udah dapet 2 mainan, walaupun sekali banting langsung buyar spare part pesawatnya hahahaha.


Pake topi kebalik gini, keliatan bandel ya. Preman pasar!!! hahahaha


Ik Mang stress, takut dimarahin pedagang mainan karena lapaknya diobrak-abrik, atau stress mesti bayar total kerusakan yak???

Ditenteng Kemana-mana

Mungkin nggak ya ini cuma kebiasaan anak cowok. Soale seinget mama, dulu adik mama yang cowok yang punya kebiasaan bawa mainan/benda favorite kemana-mana. Mandi ama pup aja maunya dibawa juga. Bodhi juga begitu belakangan ini, kalo pindah lokasi syuting -eh salah ya- main, atau pindah ruangan, pasti deh tangannya penuh. Kadang bisa bawa 3 mainan di tangannya. "Mowbil awak.... pesawak awak...". Kalo dibilangin,"jangan dibawa semua, kan repot dan penuh tuh tangannya....". Dijawab Bodhi "ga mawu....awak....awak...".

Duh, akhirnya mama yang kesian liat Bodhi ribet bawa banyak barang. Akhirnya mama kasi kresek, jadi tinggal masukin semua trus tenteng deh. Lebih gampang kan??? Jadi deh, ditenteng kemana-mana tuh tas kresek, ck...ck...ck...

Thursday, September 24, 2009

Garnaalen Kroketjes


Namanya ribet bener nyebutnya, padahal sih artinya "kroket udang" :P Nemu resep dari Femina entah tahun kapan, trus karena gampang dan kebetulan semua bahannya ada di kulkas dicoba deh, dan ngga nyesel, karena enyaaaak.

Bahan:
2 sdm mentega
2 sdm tepung terigu
150 ml susu cair
50 ml kaldu ayam (di resepnya pake kaldu blok 1 bh)
150gr udang ukuran kecil buang kulit dan rebus matang (atau kalo adanya yang gede dipotong-potong kecil juga bisa)
1/2 sdm gelatin bubuk (saya ngga pake). larutkan dalam 3sdm susu panas
1/2 bh lemon, ambil airnya
1 sdm peterseli cincang (pake seledri juga ok)
1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
2 putih telur ayam, kocok lepas
50 gr tepung roti kasar
minyak untuk menggoreng

Aduk Rata terpisah:
1 kuning telur ayam dengan 50ml krim kental

Cara membuat:
- lelehkan mentega, masukkan terigu, aduk rata agar tidak menggumpal
- kecilkan api, tuangi susu sedikit demi sedikit sambil aduk adonan hingga licin. masukkan kaldu, udang dan gelatin. Aduk rata.
- Masukkan campuran kuning telur, aduk rata. Masak hingga adonan mengental sambil terus diaduk rata, jaga jangan sampai mendidih.
- Tambahkan air jeruk lemon, peterseli, garam dan merica, aduk rata. Angkat. Dinginkan hingga adonan padat.
- Bentuk adonan dengan bentuk silinder (atau terserah hehe)
- Gulingkan ke dalam tepung roti, celupkan ke dalam putih telur, gulingkan kembali ke dalam tepung roti.
- Goreng dalam minyak banyak dan panas hingga matang kecoklatan.

Sajikan hangat......
Oh ya, ini bisa jadi ide untuk hidangan pesta ulang tahun anak-anak lho. Pasti anak-anak suka gurihnya :)

Tuesday, September 22, 2009

Sup Kental Wortel dan Tomat

Sudah 3 hari ini cuaca di Denpasar mendung gerimis dan beberapa kali hujan lebat (setelah sebelumnya diguncang gempa yang bikin mama ngos ngos an lari dari bawah ke kamar atas untuk ngangkut Bodhi yang masih bobok pulas di kamar). Kalau dibayangin, mungkin seperti ini ya cuaca di Forks, setting cerita di twilight, yang jarang ada matahari yang semuanya terasa lembab. Haiiyaaaa untung ga ada vampir, yang ganteng sekalipun tetep aja vampir!!!

Dingin-dingin gini kepengennya makan dan minum yang anget-anget yaaaa. Apalagi Bodhi kena pilek sejak 3 hari yang lalu. Tapi syukurnya dia nggak rewel, tetap cerah ceria dan aktif, nggak demam, cuma meler aja hidungnya. Eh ya kalo lagi inget, pas idungnya meler dia minta tissue loh dan dengan gaya orang gede ngusap-usap hidungnya, lumayan bersih ngelapnya dan ngebantu mama banged. Makasiiii teng cu Bodhi.... :)

Naaaah hari ini mama pengen bikin sup tomat kental. Untuk anak mama yang lagi pilek...Tapiii ngeliat ada wortel jadi kepikir ditambahin wortel trus diikutin event mamakokihandal bulan September ini, hihihi. Ikut lagiii??? iya niiih, doyan... :D Udah kebayang kan gimana rasanya menikmati sup hangat di hari yang dingin?? Nah begini jalan cerita resepnya....

Bahan:
- 3 buah tomat segar ukuran sedang.
- 25gr (3 sdm) wortel parut.
- 1 sdt bawang bombay cincang.
- 1 siung bawang putih cincang halus.
- 2 sdm makaroni / 20 batang spaghetti.
- 50 ml susu UHT / air (jumlahnya sesuai dengan kekentalan yang diinginkan)
- garam, merica, lada bubuk secukupnya
- 1 sdt irisan daun seledri

Cara membuat:
- Rebus tomat, kupas kulitnya, buang bijinya. Sisihkan.
- Rebus spaghetti/makaroni, setelah matang sisihkan.
- Tumis bawang bombay.
- Campur tomat, spaghetti/makaroni, wortel, bawang putih, bawang bombay lalu di blender.
- Siapkan wajan/panci, lalu masukkan campuran tomat tadi, masak sambil ditambahkan susu UHT/air sedikit demi sedikit. Tambahkan juga garam, merica dan lada bubuk.
- Masak sampai matang dan kental.

Saran penyajian: Sajikan bersama taburan keju cheddar parut dan irisan seledri. Bisa juga dimakan sebagai cocolan roti panggang. Seperti Bodhi berikut ini..... :)

Begini bentuknya....


Begini proses menghabiskannya. Awalnya si roti panggang mickey cuma untuk garnish, tapi Bodhi ada ide lain, dia ambil sisa roti panggang yang tidak terpakai lalu dia olesi dengan sup ini, kadang juga dicelup-celup. Hmmm dia doyan banget, secara mamanya juga dipaksa makan dengan nyodor-nyodorin ke mulut mama sambil ngomong 'enak....enak....' hahahah kalo yang ini pasti niru gaya mama kalo ngerayu Bodhi makan.


Dan...tahu tidak...tahu tidak....makanan ini tidak hanya berefek mengenyangkan, tapi memberi efek ekstasi....rasa gembira yang tidak terkira ha...ha...ha...ha...

Friday, September 18, 2009

Cerita Tentang Nama

Belum pernah cerita soal namanya Bodhi kaya'nya, makanya sekarang mau cerita, berhubung pas juga baru-baru ini ada yang nanya (hi Bunda Anya...) dan habis baca bukunya Dewi-dee-Lestari yang judulnya Perahu Kertas (uh buku yang bagus, ntar niatnya mo cerita soal buku itu juga di blog yang satu lagi).

Diriku kan lama nih menunggu sampe punya si Bodhi (5 tahun bo....), tapi udah sering kemimpi-mimpi kalo punya anak cewek namanya siapa...kalo anak cowok namanya siapa.... (biasalah syndrom pengen punya anak). Kalo anak cewek pengen namanya Kintan yang artinya bermahkota, tapi karena si anak belum datang juga tapi malahan si toko bunga yang duluan lahir akhirnya diberikanlah nama itu untuk si toko bunga Kintan Florist. Jadi kira-kira artinya bermahkotakan bunga.... (kan toko bunga....:P). Eh ternyata ada temen yang inget soal nama Kintan ini, trus nanya pas dia tahu aku hamil "Mba Ayu, kalo nanti anak yang lahir ini cewek, jadi dikasi nama Kintan?". Hmmmm ya sudah pasti ngga lah yaaaa, biasanya kan nama anak diabadikan jadi nama toko/bisnis, bukan sebaliknya hehehehe.

Nah kalo nama Bodhi memang udah ada di kepala sejak baca supernova nya Dee, selain itu juga kalau di cerita anak-anak Buddhis, tokoh yang baik hati itu biasanya namanya Bodhi hehehe. Bodhi sendiri dalam bahasa Pali atau Sanskrit artinya suatu kondisi tercerahkan, tersadarkan. Sementara Adhitthana didapat sewaktu kami mendengarkan sebuah ceramah dharma tentang mencapai kebodhian (kalo ga salah saat itu sedang hamil 6 atau 7 bulan), dan adhitthana disebut-sebut terus, sehingga waktu itu bulat diputuskan Bodhi akan disandingkan dengan Adhittana yang berarti tekad yang kuat dan luhur. Jadi kalau digabung kurang lebih artinya "Tekad yang kuat dan luhur untuk mencapai pencerahan". Dan setelah digabung dengan nama keluarga, jadilah Adhittana Bodhi Wijaya. Nama anak kan doa orang tua, jadi kami berharap dia akan menjadi Buddha suatu saat nanti, demikian juga kami orangtuanya. Dia akan membawa pencerahan kepada siapapun yang mendengar namanya, melihat wajahnya, berdekatan dengannya.

Oh ya Bunda Anya juga nanya, nama chinesse nya Bodhi. Kalau sesuai kebiasaan di keluarga kami yang memberikan nama chinese adalah papa mertua, karena beliau ngerti prosedurnya dan nggak semua orang chinesse ngerti masalah penamaan begini. Oleh yeye nya, Bodhi diberi nama Huang Ping Hung yang artinya anak lelaki keluarga Huang yang senantiasa cemerlang. Huang itu marga keluarga nya papa Bodhi. Cocok juga yah, yang cemerlang yang mencerahkan.... Mungkin yeye memang ngasi nama sesuai nama latin yang kami pilih. Trus udah ditulisin juga tulisan cina nya, pengennya nanti dilukis seperti seni kaligrafi gitu deh, dan rencananya mama Bodhi yang akan menulisnya.... hehehehe Mama Bodhi pernah belajar nulis mandarin kok tapi duluuuuu pas kuliah dan mudah-mudahan masih inget hihihi

Nah setelah baca perahu kertas malah jadi dapet ide untuk nama adiknya Bodhi hihihi. Nah, siapakah namanya???? Masih rahasiaaaaa, tunggu dedenya Bodhi lahir...sekarang sih masih dibikin dulu dedenya hahahaha

Tuesday, September 15, 2009

Choo Choo Train dan Jagung





Heeee judul yang nggak nyambung.
Cu cu tein itu sebutan Bodhi kalo ngeliat gambar kereta api. Dan ternyata dia berkreasi sendiri menciptakan cu cu tein nya sendiri. Berkolaborasi dengan si Miki. Awalnya mama nggak ngerti dia ngapain, sampe akhirnya dia dengan girangnya manggil mama, "mama....mama....cu cu tein...". Oalah main kereta api kereta apian toh maksudnya....hehehehe

Trus kalo si jagung, bikin mama nyadar kalo anak mama udah bisa request pengen makan apa hihihi dan inget nagih janji. Gara-gara liat The wise hen di donald duck jadul, yang bertanam jagung, trus panen jagung, trus masak si jagung jadi bermacam-macam makanan. Bodhi ternyata ngiler, trus bilang: "mama....agung... maem". Trus mama tanya,"Bodhi mau jagung??" Dijawab,"mau...mau...mau....". Lalu tibalah saat makan siang, Bodhi narik high chairnya yang sedang diangin-anginkan deket kamar mandi sehabis dicuci, didorong ke posisi sebelah meja makan, trus nagih "mama jagung....". Waduh untung memang hari itu ada ngukus jagung, jadi deh makan siang ditemenin jagung dan habis satu bonggol kecil itu. Dan makannya juga kudu gaya si wise hen, seperti megang harmonika gitu. Dan gara-gara ada request jagung, mama jadi ada ide bikin menu makan dari jagung buat Bodhi.

Bahannya begini:
- 1 buah jagung manis, ambil bijinya (bonggolnya gak usah hehehe)
- 1 siung bawang putih
- 1 sdm irisan bawang prei
- 1 bh telur ayam kampung
- susu UHT secukupnya
- garam, merica secukupnya
- wortel secukupnya yang dipotong dadu kecil-kecil
- 2 bh buncis yang diiris tipis-tipis
- oat (pengganti terigu)

Caranya:
campur semua bahan, masukkan dalam wadah tahan panas, kukus sampe mateng. Udah jadi deh. Gampang kan???

Sayang foto makanannya ga ada, udah keburu dimakan yang punya makanan. Eh ya buat kita yang gede juga enak, ditambahin sambel botolan (tapi katanya gak bagus yak sering2 makan sambel botolan gitu, tapi sekali-sekali gapapalah hihihi).

*kenapa ya lensa kameranya bureeeeem

Sunday, August 30, 2009

Mama's Recipe on Mother&Baby Indonesia Sept '09




Banyak yang nanya: "Kok bisa masuk majalah???" Ya bisa dooong hahaha, kan nggak cuma artis yang bisa masuk majalah.

Awalnya sih memang niat 'menjual diri' di rubrik 'mama yang kreatif'. Uhuuiiii ngaku-ngaku kreatif, ya habisnya nggak tahu juga di rubrik apa yang cocok. Kirain nggak bisa kirim-kirim resep gitu ke majalahnya. Nah di emailnya sih cuma bilang kalo saya suka berkreasi resep MPASI buat anak, yang non instant. Kirim beberapa foto yang dianggap layak diliat lah, tapi ada dilampirin juga link ke album Iseng di facebook. Mana tahu mau liat-liat yang lain gitu...

Cuma 2 atau 3 hari setelah kirim email, ada email balasan dari redaksinya. Mereka bilang tertarik dengan bihun pizza mini dan frozen yogurt untuk dimuat di edisi ulang tahun Mother and Baby Indonesia bulan September. Berhubung yang frozen yogurt bukan resep asli saya melainkan milik sah ibu Depe, saya minta ijin ke ibu Depe untuk kasi link blog nya ke redaksi majalah M&B. Akhirnya beremailan lah saya dengan mbak Sandra dari M&B. Konfirmasi takaran, bahan, dll. Jujur nggak yakin bakal dimuat setelah sempet trauma (ah lebay yang ini sih :P) gagal mejeng di Femina edisi lingkungan hidup beberapa waktu yang lalu. Waktu itu ngirim opini soal lingkungan hidup, dan saya kaitkan dengan memasyarakatkan kembali pemberian ASI. Udah dimintain foto segala katanya mau dimuat di edisi lingkungan hidup, eh pas terbit majalahnya, gak ada opini saya huhuhuhu. Ya sudahlah, mungkin waktu itu dianggap terlalu extreem pendapat saya ya, atauuuuu fotonya yang extreem???? hahahahah

Nah singkat cerita, kemarin pergilah ke toko buku dengan niat memang mau beli majalah ini (setiap bulannya memang beli belum pernah absen) plus sedikit asa...cieeeeh. Tapiiii tetep memang nggak berharap, dan ternyata hehehehe ada foto si Bihun Pizza Mini di halaman M&B Recipe. Senang? Pastinya!!! Soalnya ada misi khusus dengan dimuatnya resep ini (dan foto Bodhi:). Biasalah misi yang sedikit idealis, menginspirasi untuk selalu memberikan makanan rumahan untuk anak, dan bahwa memasak itu nggak perlu yang ribet, yang biasa-biasa dan sederhana aja, yang penting dibuat dengan senang hati. Begituuuuh. Berlebihan??? Ah tidak juga.

Cumaa.....ada satu yang disayangkan, pihak majalah mengganti kaldu dengan kaldu blok yang notebene adalah kaldu instant. Whoaaaa sedikit mengotori semangat MPASIRumahan, maaf yaaaa itu sama sekali bukan kehendak saya, dan saya akan segera mengirim email klarifikasi ke redaksi. Bahwa resep saya selalu menggunakan kaldu alami dari rebusan tulang dan daging ataupun kaldu sayuran. Bukan kaldu imitasi begituu.... Ya mudah-mudahan kalo saya kirim email protes dimuat di surat redaksi dan malah bikin banyak yang lebih ngeh lagi. *always see on the brigt side*

Makasi yaaaa buat yang udah kasi selamat.... ini belum ada apa-apanya, perjuangan masih panjang untuk memasyarakan makanan rumahan untuk anak tercinta :)

Saturday, August 29, 2009

Bread Butter Pudding


Sebelum kelupaan, meskipun ini bukan original recipe mama Bodhi, tapi dari hasil 'merasakan kemudian mengira-ngira jenis bahan dan komposisi' akhirnya jadi bread butter pudding yang syukur banget disuka Bodhi, papa dan mama tentu saja. Wong mama sampe bikin karena mama penggemar berat bread butter pudding. Kalo sering-sering beli di pastry , males banget secara harganya berlipat-lipat mahalnya, trus kemasannya kecil, gak puas!!! hehehe.

Nah berikut bahannya:
- 1 butir telur ayam
- 2 lembar roti tawar
- 50/75 ml butter yang sudah dicairkan. Makin banyak butter makin mengkilat dan berlemak hasilnya. Pake unsalted/salted butter, boleh-boleh aja. Hmmm pake margarin juga boleh, cuma kurang wangi kali yah.
- 150ml susu cair (UHT)
- 1 sdm gula pasir (sesuai selera)

Cara membuatnya sangat-sangat gampang dan efisien.
1. roti tawar dipotong bentuk dadu kecil lalu disusun di wadah tahan panas (mangkuk gelas).
2. Kocok lepas telur dan gula pasir, (pake whisk aja cukup, gak perlu mixer).
3. campur butter cair dan susu ke dalam kocokan telur, kocok lagi sampai tercampur rata.
4. selanjutnya tuangkan ke atas potongan roti tawar sampai semua roti tertutup adonan, tekan-tekan dengan garpu.
5. Untuk topping bisa diisi raisin, choco chip, coklat meises atau pisang yang diiris bundar. Untuk pisang harus menggunakan pisang yang sesuai seperti pisang uli, pisang raja. Yang matang pohon makin sip.
6. Kukus selama 15 menit.

Jadinya enaaak.... Dari yang difoto ini, Bodhi bisa maem 3/4 nya. Oh ya walaupun nggak ngerti ini pas nya untuk cemilan atau sarapan, yang jelas pudding panas ini sangat sangat praktis dan cepet bikinnya.

Wednesday, August 26, 2009

Bukan Uang tapi Waktu

Kata mbak Monica Bellucci, dia sekarang sudah dalam tahap tidak mencari jati diri lagi. Sudah nggak pengen ke pesta-pesta hollywood. Udah nggak butuh pengakuan semacam itu. Juga nggak mau menghabiskan waktu hanya di tempat syuting demi mengejar uang dan popularitas. Sekarang waktunya untuk anak. Mbak Monica bilang "Dia datang pada saat yang tepat, saat aku sudah bisa memberikan segalanya yang ia butuhkan, yaitu waktu".

Saya pikir yang dia maksud dengan segalanya itu adalah uang, ternyata waktu!!! Bener juga ya, memang nggak mesti secara kuantitas tapi secara kualitas juga bisa. Tapi seandainya bisa memberikan banyak waktu yang berkualitas, alangkah idealnya.

Okay mbak, makasi ya untuk kalimatnya yang membantu saya menemukan kalimat yang pas untuk menjawab pernyataan atau pertanyaan orang-orang : Oh udah nggak kerja ya? Kenapa berhenti kerja??? sayang sekali yaa..... (hehehe baru aja udah ada yang ngomong gitu lagi)

Walaupun uang saya belum sebanyak mbak, tapi tetep jawaban itu sangat pas, karena bagaimanapun kondisi keuangan kita, saat kita merasa cukup berarti kita sudah kaya. Bukan begitu mbak Monica? ^_^

Monday, August 24, 2009

Dirgahayu Indonesiaku, Merah Putih Makananku

Deeeuh tantangan MKH bulan ini susah euy. Susahnya karena Bodhi nggak doyan beetroot. Dan warnanya mesti merah putih. Tapi hadiahnya sangat menggairahkan, buku!!! baru kali ini ikutan MKH karena ngarep hadiahnya, biasanya karena memang dapet aja idenya dan akhirnya ngirim resep walaupun awalnya nggak berniat ikutan. Dan seperti biasa, apapun yang terlalu dingarep, bakalan berasa susah jalannya :(

Awalnya bikin telur isi puree beetroot. hasilnya, bukan merah putih tapi ungu putih wkwkwkw. Dan oleh si tester hanya dimakan putih telurnya, sementara puree nya disisihkan. Pinteeeer...hahaha.


Trus coba lagi dengan bikin beetroot dressing sebagai cocolan untuk si tuna yogurt. Tunanya ludes, dressingnya cuma diacak2, tapi seenggaknya udah nyampur sih dengan si tuna. Cuma sayangnya yang ini nggak kefoto pas dimakan, nggak tahu deh di-diskualifikasi nggak yah sama bu juri.


Terakhir (sehari sebelum deadline) bikin Putri Ayu Dirgahayu. Akhirnya si beetroot berakhir sebagai pewarna semata hehehe. Ragu-ragu nih ngirimnya, secara cuma sebagai pewarna, tapi yah dikirim aja lah ya, menang ngga menang urusan belakang, kena diskualifikasi atau nggak ya itu kebijaksanaan juri dan panitia hehehe.


Nah yang kefoto pas makannya, cuma waktu makan si Putri Ayu Dirgahayu (hihihi namanya sangat tujuhbelasan yah).

Wednesday, August 19, 2009

Tuna Asem Manis Gurih



Sebelumnya makasi banget buat mba Lia, mommy nya Kheyn di milis MPASIrumahan yang udah share resep Gindara masak yogurt. Ternyata dengan direndam yogurt, tekstur ikan jadi lembut yah. Tuna aja jadi nggak terlalu berserat dan bikin seret hehe.

Resep aslinya ini:
- 500 gr ikan gindara fillet (saya ganti tuna)
- 100 ml yogurt tawar
- 2 siung bawang putih haluskan
- 1 sdt peterseli cincang (saya ganti seledri)
- paprika merah cincang (saya ngga pake)
- 1 sdm air jeruk lemon (saya pake jeruk nipis)
- 1 sdt garam (saya cuma pake sejumput)
-
0.5 sdt gula (saya nggak pake)

cara membuat:
lumuri ikan dengan bawang putih, air lemon, garam, gula dan yogurt.
diamkan dalam lemari es selama 15 menit.
siapkan wajan anti lengket, panaskan dan panggang ikan hingga matang. Angkat.
taburi dengan peterseli cincang dan paprika merah cincang.
sajikan hangat.

Nah kalau saya, saya tambahin dengan dressing, buat dicolek-colek. Bahannya sbb:
- 1 sdm cream cooking
- 2 sdm susu UHT
- 1 sdm keju cheddar parut
- sedikit merica
- 1 sdt raisin cincang

caranya: semua bahan diatas dicampur dan dipanaskan. Nggak usah terlalu panas yang penting kejunya lumer aja.

Hasilnya enak, ada gurih dan manis dari si raisin. Bodhi yang biasanya males-malesan kalo makan tuna, jadinya lahaaaap dan makan tunanya banyaaaak. Duh senengnya.....

Monday, August 17, 2009

Dua Cerita

Males misah-misahin, jadiin satu aja deh ceritanya. Yang satu cerita yang bikin puyeng dan bingung, satu lagi cerita nyenengin, tapi yang jelas dua-duanya cerita tentang Bodhi dan perasaan mamanya hehehehe.

Cerita puyeng dulu ya. Mama belakangan jadi puyeng karena Bodhi kok sepertinya makin lengket sama mama. Dulu masih gampang nitip Bodhi di kantor papa, karena Bodhi juga mau main sama-sama anak-anak kantor, khususnya sama si mba Dewi. Tapi sekarang??? Baru diajak ke kantor aja, langsung kakinya dikaitkan kuat-kuat supaya nggak bisa diturunin dari gendongan. Atau kalau ke kantornya jalan kaki sendiri, dia bakalan mogok di pintu gak mau masuk. Uuuuhh. Nah puncaknya pas ke Palembang kemarin itu. Kalau dulu-dulu ke Palembang sama artinya liburan buat mama. Karena disana banyaaaaak yang bersedia jagain Bodhi dan Bodhi juga mau main ama siapa aja. Jadi mama bisa nyante gitu deh. Tapi sekarang, milih-milih. Dan banyak nggak maunya. Dia cuma mau sama yang pendekatan awalnya 'berkenan' di hati hehehe. Karena Bodhi anaknya tipe nggak suka dipaksa, nggak suka omongan keras. Hehehe tau sendiri kan logat orang Palembang, sedikit keras dan menggelegar. Jadi sepertinya dia gak suka. Dan kalaupun ada yang dia suka, sebentar-sebentar keinget mama. Sampe dijulukin anak cengeng. Huhuhu sedih lho mama anaknya dikasi cap begitu. Sampe sempet senewen dikomentarin cengeng melulu. Sampe dibilangin juga kalau mama kurang bawa anak bergaul, papa terlalu protektif sama anak, dan juga dibilangnya karena udah gede masih nenen jadi ketergantungannya tinggi sama mamanya. Yaaah kalo soal nenen ini sih memang maunya sampe 2 tahun juga masih nenen, walaupun dari sekarang sudah nyoba kasi penjelasan ke Bodhi supaya dia siap-siap, kalo masa uji berlaku nenen tinggal sebentar lagi hehehehe. Jujur nih saya binguuuuung soal 'cengeng-cengengan' ini. Sampe pernah saking cape nya dikomentarin terus, mama jadi ngebentak Bodhi pas dia nangis nggak mau dititipin bentar aja padahal mama ada kerjaan yang harus cepet diberesin karena udah ditungguin orang. Duuuh maafin mama ya nak, penyesalan selalu datang terlambat :( Jadi ibu-ibu yang mungkin pernah mengalami hal seperti ini, share solusinya ya. Sampe pernah juga nih saya mikir, mungkin kalo ibu yang kerja di luar rumah akan punya kesabaran yang lebih panjang nggak akan sampe ngebentak anaknya, karena nggak sepanjang waktu sama anak kan, jadi mana tega ngebentak anak. Tapiiii kalo saya disuruh kerja di luar rumah lagi, saya tetep gak mau juga dan menurut saya itu bukan solusi untuk saya pribadi. Jadi kesimpulannya, apakah anak saya cengeng???? Atau memang saya aja yang gak sabaran?

Nah kalau cerita nyenenginnya, Bodhi udah mulai ngerti alur cerita. Misalnya saat dia nonton Mickey dan ngeliat Minnie dan rumah clubhouse diterbangin angin akibat Piet salah ngucapin magic word, maka expresi Bodhi adalah cemas!!! hehehe sambil taruh dua tangannya di bawah dagu dan teriak minie...minie...ow ow... dan mukanya cemas gitu. Trus begitu professor von drake dateng, dia bakal berekspresi senang sambil bilang "pofesor... pofesor..." sambil nunjuk-nunjuk. Karena dia udah tahu kalau professor dateng maka sebentar lagi minnie dan rumah clubhouse akan ketemu. Dan satu lagi yang baru ketahuan tadi, pas ada lebah di dekat mickey, eh dia berekspresi takut gitu seperti mau ngasi tahu mickey "hati...hati...ada lebah!!!" tapi sayang dia gak bisa ngomongnya, jadi cuma "haaaaah haaaaah" sambil nunjuk-nunjuk dengan muka ketakutan. Mama sampe kaget karena pikir dia kenapa-kenapa, ternyata cuma ada lebah di tv. Dan Bodhi memang punya story dengan lebah, pernah disengat hehehehe.

Wednesday, August 12, 2009

Sorbet Guava Strawberry


Bisa dibilang ini cemilan yang cocok di musim panas dan musim flu ini hehehe. Karena hi calcium dan hi vit C. Wih kalah deh minuman kemasan yang meng-klaim kaya-vit-C-dan-kalsium-tapi-boong.

Resep aslinya dapet dari Tabloid Nova pas ke Bangka kemarin itu (wih jauh bener ya). Keliatannya menarik dan gampang diikutin, jadi dicatet di hp resepnya. Begini nih resepnya, sesuai catetan:

bahan:
250 gr strawberry, dipotong kecil-kecil
125 gr jambu biji merah, kupas kulitnya buang bijinya lalu potong kecil-kecil
50ml gula cair
100 ml yogurt plain
100 ml ice cream vanilla
100 ml susu cair segar

cara membuat:
campur semua bahan lalu mixer. Setelah halus bekukan di freezer 5 menit, mixer lagi. Ulangi sampai 3 kali sebelum dinikmati.

Nah, gampang kan :)

Kalau saya ada sedikit modifikasi di jumlah bahan sih, strawberry 200gr dan jambu biji 300gr!!! jadi rasanya sangat-sangat jambu biji. Ya kalo yang gak suka, ikutin aja aturan resep aslinya.

Enak lho, seger kreces-kreces es nya, namanya juga sorbet :) Kalo udah kelamaan di freezer, sebelum dinikmati dibiarkan sebentar di suhu ruang, supaya gampang di kerok dan berasa sorbetnya, kalo keras kan es lilin dong namanya wkwkwkwk.
Yang di foto ini yang buat Bodhi, sengaja di pakein pegangan biar dia gampang pegang ga usah nyendok-nyendok.


Selamat mencoba....

Ketika Bodhi Salah Tingkah

Mama baru ngeh nih kalo Bodhi tuh sering salah tingkah, terutama kalo jadi perhatian orang-orang (ga mau bilang pusata perhatian, kalo pusat kan semua orang merhatiin, tapi yang ini kalo segerombolan atau seseorang khusus merhatiin dia).

Seringnya sih di tempat-tempat rame, biasanya ada aja yang nyapa Bodhi atau senyum ke arah dia. Dan akan terjadilah dialog seperti ini:

seseorang (X) : halo dedek....
Bodhi (B) : baju baju *sambil nunjuk bajunya dan senyum dikulum
Mama (M) : hehehe maksudnya baju mbak/bu/oom
(X) : oooh... iyah bajunya bagus ya?...
(B) : nana...nana...
(X) : oooh kenapa??? *mukanya bingung
(M) : celana maksudnya *senyum juga
(B) : patu...patu...*sambil jongkok megang sepatu
(X) : waaah sepatunya baru yaaah....

akhirnya mereka ngobrol deh atau kalo Bodhi kurang berkenan, orang yang negor bakal ditinggal gitu aja. Hehehe
Gaya yang aneh ya.

Monday, August 10, 2009

Keahlian baru yang bikin panik

Bodhi punya keahlian baru, mengunci diri sendiri!!! gubrakkkk.
Kalau di rumah semua kunci agak keras diputarnya, jadi masih aman. Tapi itu dulu....
Gara-gara di Palembang kemarin dia bisa mutar semua kunci dengan mudah, semakin ahli lah dia sekarang. Dan sempat terkunci di kamar mandi. Ceritanya, pagi-pagi jam 5 dia udah bangun, minta pipis. Trus diajak ke kamar mandi yang ada di luar kamar. Udah buka celana di kamar, jadi dia jalan kaki sendiri ke kamar mandi. Eh sepertinya dia gak tahan, ngucurlah di pintu kamar mandi. Mama ngambil lap, yang cuma 2 langkah dari pintu kamar mandi. Lalu masuklah dia ke kamar mandi sendirian, dan mama yang sedang nunduk ngelap-ngelap lantai nggak ngeh kalo dia masuk ke kamar mandi. Lalu.....CEKLEK!!! HAH mama langsung panik, dia terkunci di kamar mandi. Huaaaa mama langsung panik, gedor-gedor pintu bahkan berusaha dobrak. Bodohnya!!! Nggak mikir kalo di belakang pintu ada Bodhi, kalo kebuka dan kena Bodhi gimanaaaaaa huhuhu
Trus lari ke kamar nyari papa. Papa Bodhi langsung lompat, tapi untuuuung dia tidak sepanik mama. Papa bilang:"Bodhi...buka pintunya ya...papa mau masuk". Eh langsung ceklek dibuka sama si Bodhi. Tau gak????? sambil cengar cengir.... Duuuh anakku, padahal lutut mama sampe lemas mau copot!!! Yah ini pelajaran berharga, dan semakin harus tambah selalu waspada kalo jaga Bodhi, oh oh oh.

Dan ternyata sekarang keahliannya semakin terasah, kunci di rumah yang semula kita pikir lebih sulit dibuka, udah semua bisa dia puter. Dicabut kuncinya, dia udah bisa masukin anak kunci ke lubangnya dengan cepat. Akhirnya, dicabut dan diumpetin. Ya ampuuuuun mama dituntut untuk semakin cerdik, lebih cerdik dari si kancil ini.

Sunday, August 9, 2009

All about him

Bodhi makin lucu tapi juga makin perlu extra perhatian. Karena makin aktif (perasaan dari dulu sih aktif banget, tapi sepertinya sekarang udah aktif, kreatif pula.) Makin perlu extra perhatian, karena sekarang nggak sekedar perlu ngasi makanan sehat aja tapi makanan mental yang sehat, baik dan benar. Mama takuuuuut banget salah ngasih arahan, karena mama ngga mau menyesatkan Bodhi.

Sekarang Bodhi udah bisa nyanyi lho, tik tik bunyi hujan dan naik-naik ke puncak gunung. Walaupun masih belum ber-nada, tapi dia sudah hapal urut-urutan katanya. Dulu-dulu cuma ngikut buntutnya. Misalnya, bunyi huuuu.... dijawab Bodhi: Jannnnn.
Nah sekarang dia udah bisa dari awal mulai sendiri dan lanjut sampai selesai (dengan catatan lagi gak males, kalo males dia cuma nyanyi setengah lagu hehehe). Oh ya, sekarang pake efek echo segala lho. Misalnya: naik...naik...uncak unung nung nung nung....., ninggi-ninggi kayi yi yi yi :))
Kalo liat gitar mainannya, dia langsung ambil dan jreng...dipetik gitarnya (mangga kaleeee dipetik), trus bilang Upa...Ingak... Kadang juga kalo ada yang nyanyi tak gendong, dia nyaut: mana....

Soal berhitung juga udah bisa, dari satu sampe sebelas hahahaha soalnya habis sembilan langsung se...beyassss bukan sepuluh. Dan ada beberapa angka yang dia hilangkan, lupa!!! hihihi Selain itu dia bisa juga: wan tu tri fo five TEN!!! lompatnya ngga kira-kira, langsung TEN. tapi soal berhitung ini dia belajar dari dvd mickey mouse sih, bukan mama yang ngajarin (mama kecolongan nggak sih kalo begini artinya???)

Tiba-tiba berbahasa Inggris juga, ketahuannya pas lihat gambar bebek dia bilang, mama...bebek.. duck. Heeeeeee? belajar dari si Miki lagi deh ini kaya'nya. Kalau bilang makasi juga dua bahasa, makasyi...teng cu.... Hihihi lucu. Tapi tetep aja masih ada yang dianggap kurang, soalnya pas pulang Palembang kemarin, mama dicomplain, kok nggak ngajarin bahasa Mandarin juga, yeeee mamanya aja gak bisa hahahaha. Itu tanggung jawab papa deh sepertinya.
Kalau anak lain menolak-nolak pake diapers, eh si Bodhi belakangan ini kalo pake celana sehabis mandi maunya pake diapers. Dia bakal nangis-nangis, papes mama papes.... mungkin karena selama ini pake diapers pas keluar rumah aja, jadi dia pengennya dipakein diapers dan itu artinya dia pengen jalan-jalan. Hayaaah kalo yang ini salah asuhan deh kaya'nya, mamanya tukang jalan-jalan hahahaha.

Dan satu cerita lagi, baru hari ini nafsu makannya kembali normal. Setelah sekitar 2 mingguan ngga enak makan. Mungkin karena tumbuh gigi borongan buanyak banget. Dan juga mungkin kecapean jadi tour guide. Ikut nemenin saudara2 yang dari bulan juli kemarin banyak berkunjung ke Bali. Mungkin karena keseringan di mobil dan banyak melihat hal-hal baru jadi gak inget makan. Dan jadi iteman karena saking seringnya di bawah matahari, mau gak mau kalo di mobil duduk di depan, karena di belakangan udah penuh penumpang.

Ya ya ya segitu aja cerita tentang Bodhi, kalo mau diceritain semua rasanya gak habis-habis. Maklum namanya juga tentang anak, emak-emak yang lain begini juga kan???? hehehehehe

Tuesday, July 21, 2009

Merenung Sejenak

Huhuhu hari ini rada lemes letih lesu. Lemes dari kemarin, trus dilengkapi tadi pas jam makan siang Bodhi ga abisin makanannya. Masih ada sisa dipiringnya, dia bangun dari high chairnya sambil ngucek-ngucek rambut. Hwaaaa mama jadi panik lalu buru-buru mau nahan badan dan tangannya, akibatnya sisa makanan di piringnya kesenggol mama dan buyar kemana-mana...

Waddduh, mo meledak rasanya. Ditahan-tahan sambil komat-kamit nyebut, narik napas dalam-dalam.... tapi ga berhasil. Jadinya ngebentak Bodhi, "tuh kan jadi berantakan, makanya Bodhi kalo makan jangan banyak gaya...!!" Dan Bodhi jadi terisak-isak mau nangis :(

Setelah bersihin makanan yang tumpah, pokoknya udah beres urusan di bawah, si Bodhi udah nangkring aja di tengah-tengah tangga minta ke kamar. Ya udah diturutin, pas sampe atas dia nunjuk hiasan dinding dan bilang "mama...Budha..." Memang di dinding atas ada hiasan dinding Budha Tidur. "iyah nak itu Budha..." jawab Mama. Trus dia lurus aja nggak belok masuk kamar, malah masuk ke ruang altar. Buka lemari altar tempat nyimpen buku-buku, dia pilih satu buku favoritenya yang ada gambar Budha besar di sampulnya, judulnya The Spirit of Dharma. Mungkin dia suka, karena gambarnya Budha berwarna emas yang eye catching berkilauan. Lalu dia pilih satu buku lagi, buku kecil seperti buku saku. Lalu dia buka satu halaman, dia sodorin ke mama trus bilang "mama....mama...". Begitu mama ambil bukunya, dia langsung sibuk dengan bukunya sendiri, bolak balik halaman, nunjuk foto-foto orang yang banyak di bagian belakang buku.

Sambil nemenin Bodhi, mama liat halaman buku yang dibukain Bodhi tadi, hmmm halaman 64 dan 65.

Hal 64 isinya seperti ini:
PERCAYA DIRI
Setiap orang mempunyai kualitas dan keunikan kualitas. Mengapa peduli kepada penghargaan atau penghinaan orang lain? Jadilah dirimu sendiri dan bergembiralah.

Hal 65 isinya seperti ini:
MEMPERBAIKI DERITA
Ada empat tahap memperbaiki derita dalam hidup. Apakah empat tahap itu; menyadari derita, menemukan sebabnya, melepaskan diri dari derita dan tidak mementingkan diri sendiri.

Ow ow, menurut saya isi halaman 65 yang pas untuk saya saat ini. Sedang menderita, lemes letih lesu yang berefek ke emosi. Lalu iseng saya lihat judul bukunya, judulnya "Merenung Sejenak". Hihihihi mungkin Bodhi mau mama merenung, jangan marah-marah, karena selain bikin mama menderita, Bodhi juga menderita...buktinya tadi sampe terisak-isak hiks hiks hiks gituh. Jadi mama mesti inget, ngga boleh mementingkan diri sendiri, ada anak nih ma...

Jadi malu sama anak, makasi ya sayang.....

Monday, July 20, 2009

Ngga perlu gemuk untuk menjadi lucu :P

Beberapa waktu lalu ada sodara yang berkunjung ke Bali dan komen kok Bodhi sekarang kurusan ya, nggak seperti dulu yang ndut banget.
Sebenarnya sih udah biasa denger komen seperti itu sejak Bodhi mulai bisa jalan. Mulai banyak aktifitas dan sangat-sangat aktif. Sebenarnya ngga peduli sih kalo dibilang Bodhi nggak segemuk dulu, selama dia sehat, aktif dan tumbuh kembangnya sesuai usianya. Tapi jadi merhatiin juga sih foto dari anak-anaknya temen, entah di facebook atau di blog. Rata-rata yang maem makanan rumahan memang nggak segemuk anak-anak yang biasanya banyak minum susu aja karena nggak terlalu mau makan.
Sementara ini saya menyimpulkan: anak yang makan dengan gizi berimbang memang cenderung tidak gemuk, karena semua makanan yang masuk dipergunakan sesuai fungsinya, tidak berlebihan sehingga tidak perlu disimpan sebagai lemak di bawah kulit.
Well, cuma kesimpulan seorang amatir sih. Kira-kira ada setuju atau ingin mengoreksi ngga???

Thursday, July 16, 2009

Hati-Hati Lho...

Kalau sayang anak maka berhati-hatilah bertingkah laku dan berkata-kata di depan anak. Ini pengalaman pribadi dan semoga saya bisa menjaga prilaku dan perkataan sehingga tidak mengikuti contoh yang hmmm kalau boleh dibilang kurang baik ini. Memang sih saya sebagai ibu juga jauh dari sempurna, sehingga tidak layak menilai baik dan buruk nya. Tapi sesungguhnya saya bersyukur ditunjukkan contoh seperti ini, supaya jangan ditiru karena saya sudah tahu hasilnya adalah keburukan.
Awalnya saya tidak begitu menyadari perilaku anak ini selain sebagai kebandelan anak-anak atau kecerewetan anak kecil. Walaupun usianya sudah 12 tahun tapi tingkah laku boleh dibilang kalah oleh anak kelas 2 SD. Setiap orang lain berkata sesuatu maka si anak akan langsung berkomentar. Setiap ucapan langsung dicounter tanpa pikir panjang. Pokoknya kalau kita bilang 1 dalam hitungan detik dia langsung bicara -1. Begitulah selalu dia cari kontranya, walaupun sepertinya dia tahu yang dia bilang itu salah. Pokoknya dia hanya ingin berkomentar tapi yang sebaliknya. Melihat kecepatan dia mencari lawan kata ataupun usahanya menyanggah menurut pandangan saya anak ini cerdas. Setelah beberapa hari saya juga mulai menyadari bahwa bukan hanya si anak yang bersikap seperti ini, tapi ibunya juga!!! Setiap saya bercerita apa, dia tidak mau kalah dengan cara memojokkan saya. Padahal saya tidak meminta komentarnya, saya hanya bercerita. Si ibu ini juga sangat jarang berkata yang netral apalagi positif, selalu negatifnya atau dia yang lebih plus. Dan kecepatannya menyanggah juga sama hebatnya dengan si anak, dalam hitungan detik!! Jadi tidak mungkin kan si ibu yang meniru si anak?? Ya benar sekali, si ibu sudah memberi contoh pada si anak. Dan yang lebih parah lagi, setiap kali si anak bertingkah seperti itu, si ibu marah-marah dengan mengata-ngatai anaknya. Misalnya dengan mengatakan: "jangan banyak komentar!!" atau "kamu ya kelakuan seperti anak TK" atau "pantaslah di sekolah nggak ranking, ngomong sembarangan melulu kerjanya!!". Miris mendengarnya, dia tidak menyadari kesalahan yang dia lakukan, tapi malah menghakimi si anak, lalu menghubungkannya dengan rangking di sekolah. Sangat tidak masuk akal. Pantas saja semakin lama saya perhatikan si anak ternyata minder. Ke tempat ramai dia takut, lebih senang di rumah daripada diajak jalan-jalan ke keramaian. Mungkin ini ada hubungannya ya dengan penghakiman yang dilakukan oleh si ibu bahwa dia bodoh karena tidak rangking satu, bahwa dia si biang kerok yang selalu bicara sembarangan.
Memang hal-hal seperti mendidik anak sulit dalam penerapannya, tapi bukannya tidak mungkin. Tidak semudah teori di buku atau saran para psikolog. Keadaan di lapangan berbeda dengan yang di atas kertas. Saya juga tahu tantangan saya masih banyak dan perjalanan masih sangat panjang, makanya saya berterima kasih sekali diberi contoh-contoh seperti ini.

Thursday, July 9, 2009

like and dislike comment

Mama punya temen yang rajin posting foto anaknya di facebook dan seringkali di comment 'like this' alias dikasi jempol oleh suaminya.
Trus mama iseng nanya papa, kok nggak pernah comment seperti itu di foto-foto Bodhi yang mama posting di facebook.
Jawaban papa begini: "Lha semua orang juga sudah tahu kalo papa pasti like anak papa. Buat apa diumumin lagi".
Ummmm iya juga sih ya, mana ada ortu yang dislike anaknya. Dan kalo udah comment like di satu foto berarti mesti comment juga di semua foto. Cape juga ya hehe. Karena kalo nggak comment berarti ngga suka dong.
Ya ya ya jawabannya bisa diterima, dan memang nggak mungkin menyamakan papa Bodhi dengan yang lain hihihi ^^

Monday, July 6, 2009

Kue Kering Kesemek

Ini adalah sebuah bentuk pertanggungjawaban karena mengangkat soal kesemek di milis hahaha. Penasaran banget dengan rasa si kesemek, apalagi setelah tahu ternyata kandungan gizinya OK banget. Diantaranya:
"Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A dan kalium. Setiap 100 g kesemek mengandung energi 88 kal, karbohidrat 15 g, kalsium 6 mg, fosfor 26 mg, retinol 813 mcg, dan asam askorbat 20 mg. Bandingakn dengan jeruk yang hanya zat aktif retinol 57 mcg/100 g-nya. Kesemek kaya akan serat, kandungannya dua kali lebih banyak dari apel, karena itu cocok dikonsumsi bagi yang menjalani program penurunan berat badan. Asyik juga dipakai untuk mencegah konstipasi (tapi jangan kebanyakan yak, ntar malah diare hihihih). Khasiat lainnya sebagai antioksidan, mencegah prematur aging dan menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang batas. Asyik kan ibu2, makan kesemek bisa langsing dan awet muda !"
Nyari-nyari di supermarket trus terpilihlah 3 buah kesemek beruntung :P yang dipilih berdasarkan kematangannya, 1 bh yang matang sekali, 1 bh yang mengkal dan 1 bh yang mentah.
Hmmm bingung juga mo diapain, walaupun sebenarnya katanya dimakan langsung udah enak dan lebih bergizi tentunya. Hmmm tapi menurut saya terlalu wangi :P akhirnya si matang sekali dikerok isinya dan dijadikan filling pancake. Dan yang si mengkal yang kemudian akhirnya menjadi matang juga, kemarin jadi kue kering kesemek. Campurannya ngasal banget, makanya gak tahu ini termasuk sukses atau nggak. hehehe
Bahannya:
- 1 buah kesemek matang kerok isinya
- 1 buah kuning telur
- tepung arrowroot
- 1 sdt olive oil/butter cair/margarin cair
- keju cheddar parut (optional), saya mikirnya, kalo kue nya nanti nggak enak minimal ada kejunya yang pasti bisa saya makan :D

Caranya:
1. kocong kuning telur pake whisk aja, trus campur olive oil dan buah kesemeknya
2. masukkan tepung arrowroot sedikit-demi sedikit sampai adonan bisa dibentuk atau cukup solid. Saya sih plus dimasukin kulkas kurleb 10 menitan.
3. Sendok adonan satu sendok makan dan letakkan di atas loyang yang sudah dioles mentega dan ditaburi sedikit tepung supaya nggak lengket. Taburi keju.
4. panaskan oven suhu 190C selama 10 menit, masukkan kue nya. Nah dipanggangnya ini yang ngak tahu pasti waktunya, pokoknya di test aja kalo udah kriuk berarti udah cukup. Untung aja sekalian ngopen makanan lain jadi gak rugi listrik secara rada lama juga manggangnya, mungkin terlalu lembek adonan yang saya buat. (lupa moto in adonan sebelum dipanggang, soalnya bikinnya malem-malem dan sekalian nyiapin makan malam).

Nah hasilnya rapuh di luar dan di dalemnya berserat seperti nastar itu, dan rasanya manis banget euy. Seperti ada aroma madunya. Trus mungkin karena banyak kadar gulanya, si kesemek sampe jadi karamel gitu hehehe. Saya sih lumayan puas dengan hasilnya, dan Bodhi juga seneng nyemilnya, walaupun nggak banyak-banyak. Sekali makan habis satu aja, mungkin terlalu manis. Hmmm atau mungkin memang nggak suka?? hahahaha
Nah kalo ada yang berpengalaman bikin kukis dan kebetulan nyasar baca ini, tolong dikoreksi ya kalo ada yang salah atau kurang dari proses dan bahannya. Walaupun cukup puas, kok rasanya masih ada yang kuraaang gitu, tapi gak tahu apa hehehe.

update: baru aja saya makan lagi yang lebih tipis kue nya, eh garing banget lho dan caramelized cieee bener gak tuh nulisnya. Jadi kuncinya ternyata di tebal tipisnya adonan yang dicetak.
Jadi saya puaslah sekarang dengan hasilnya, kriuk kriuk gituh.

Di gambar bawah keliatan ada yang coklat tua nongol?? Itu kesemek yang jadi karamel.


nah yang di bawah ini, bagian dalemnya si kuker kesemek, mirip nastar jadinya.

Sunday, July 5, 2009

Berenang Lagi...

Sudah sebulan Bodhi nggak diajak ke Desa Seni untuk berenang. Mungkin gara-gara itu, pas mau dicemplungin ke kolam dia seperti kurang happy gitu, cuma mau duduk di pinggir kolam. Waktu mama ajak turun ke kolam, dia cuma bilang "ngak...dodok...dodok...". Padahal biasanya, mama yang panik kalo Bodhi udah liat kolam, panik karena anaknya maen ngibrit dan mau nyemplung ke kolam aja.
Setelah semua rayuan dikeluarkan, termasuk dibantu bapak-bapak petugas disana dengan ngumpulin semua bola dan ban berenang, akhirnya dia mau juga nyebur dengan sedikit mengernyit. Heheheh dingin kali yaaah, padahal udah jam 9 pagi.
Setelah nyebur ternyata nggak semudah itu juga bikin Bodhi mau main di air, main bola lempar mau, tapi curang nggak mau bergerak dari tempatnya. Kalo mau jalan juga mesti dipegangin. Tapi ternyata nggak berapa lama Bodhi mulai menikmati. Di "terbang-terbangin" di air, seneng banget, trus perutnya disangga, eh dia bisa ngapung juga. Walaupun kadang inget kadang nggak untuk goyang-goyang kakinya. Saking senengnya ngga mau berenti dan selalu bilang "agi...agi..".
Nggak kerasa berenangnya udah hampir sejam, daripada gosong akhirnya diajak pulang deh tapi sebelumnya menikmati yoghurt muesli dan air mineral.
Senang yaaaa...mudah-mudahan bisa tiap minggu ngajak berenang, alias mama dan papa nggak sok sibuk banyak acara :P
Eh ya Bodhi terkenang banget dengan si bapak penjaga kolam, kalo ditanya kemarin Bodhi berenang dimana? Dia jawab,"bapak...bapak...daaah bapak...bye-bye..." hehehe nggak nyambung ya pertanyaan dan jawabannya.


bola-bola pancingan


terbang di air


cieeeh udah berani lepas tangan

Thursday, July 2, 2009

Orang Tua Trendy

Nggak cuma fashion yang ada trendnya, gaya asuh orang tua juga ada trendnya. Ya wajar sih, di dunia ini apa sih yang nggak berubah? Nulis soal ini terinpirasi tulisan di majalah mother and baby sih, trus jadi membandingkan dengan diri sendiri. Sudah trendykah saya?? hehehe
Walaupun nggak sengaja untuk menjadi trendy, tapi mau nggak mau dan secara tidak sadar karena pengaruh informasi yang kita dapet, gaya asuh kita juga jadi mengikuti trend.
Yuk disimak yang dianggap trend masa kini itu yang seperti apa sih:

1. Mal adalah tujuan favorite jalan-jalan.
Kalau bagi kami sih bukan tujuan favorite, malah lebih senang kalo ngajak anak main ke sawah, berenang, hmmm kalo ke pantai memang jarang secara anaknya yang memang nggak suka. Pokoknya ke mall ya buat belanja aja. Beruntung di Bali ngga banyak mall. Jadi godaan nya nggak banyak juga. Walaupun termasuk sering ke mall, tapi bukan buat cari hiburan. Memang ada tujuannya. Jadi untuk hal ini saya anggap saya nggak trendy.
2. Katanya nama Najwa dan Keanu lagi trend belakangan ini. Dalam hal ini saya pun jelas-jelas nggak trendy, wong nama anak saya Bodhi kok hehehe. Tapi saya justru senang karena nggak trendy, berarti ga banyak yang nyamain.
3. Biaya hidup yang tinggi membuat banyak pasangan suami istri harus bekerja sehingga pengasuhan anak sementara kedua orang tua bekerja mau tidak mau diserahkan kepada orang lain. Nah yang trend sekarang adalah dititipkan di tempat penitipan anak atau di rumah kakek nenek.Karena saya ibu rumah tangga, maka sekali lagi saya bukan orang tua yang trendy.
4. Sekolah dini. Teori takut anak bosan sekolah tidak berlaku lagi. Minimal bayi berusia 3 bulan pun sudah bisa diajak 'bersekolah'. Kalau dalam hal ini, sepertinya saya setengah trendy :P Karena saya juga inginnya anak saya bersekolah dini, tapi sekolah musik, berenang, ikut kelas yoga atau olah raga apapun yang dia suka. Bukan sekolah baca tulis hitung. Yang itu maunya sih home schooling aja dulu. Biar mamanya aja yang ngajarin, jadi mau nggak mau mamanya belajar juga biar ngga karatan.
5. Orang tua saat ini cenderung menganut gaya hidup sehat. Mereka lebih suka memilih bahan makanan organik, mengurangi fastfood dan menghindari penyedap makanan. Naah, saya maunya trendy banget kalo yang ini!!! Apapun dilakukan, browsing, beli buku, join milis, ikut seminar bila perlu untuk selalu update soal yang satu ini. Sekarang biaya ke dokter muahaaale sampe bikin termehek-mehek!!
6. Kini orang tua cenderung memilih pengobatan alami dan tidak segera memberi obat bila anak sakit terutama antibotik. Uuuuh kalo yang ini saya juga harus nggak boleh ketinggalan dong, ibaratnya fashion saya harus tahu perkembangan dunia kesehatan yang baru, biar gak diboongin, nggak dibodohin. Yaaa mungkin nggak sedalem dokter kali ya ilmunya, tapi minimal pas diajak ngobrol sama dokter saya tahu gastroenteritis itu yang biasanya disebut flu perut, jadi tahu penanganannya gimana jadi nggak asal kasi obat yang diresepkan ke anak saya. Tapi amit-amit sih mudah-mudahan nggak pernah.

Di artikel sih disebutin sampe 6 point itu aja. Tapi pengen nambahin satu ajah. Orang tua trendy itu adalah yang ngajarin cinta lingkungan ke anaknya. Sebiasa mungkin beli produk lokal aja untuk mengurangi jejak karbon. Terutama bahan makanan, buah lokal, sayuran lokal. Maksudnya yang sudah ditanam di indonesia atau di bali, jadi nggak perlu import. Mengurangi pemakaian diapers, karena diapers perlu ratusan tahun loh untuk hancur di tanah. Kalo belanja bawa kantong plastik sendiri kecuali kelupaan hehehehe. Kalo pergi yang deket-deket jalan kaki atau naik sepeda aja. Trus juga ngasi tahu ke anaknya, punya sawah sejuta hektar sama bergengsinya dengan membangun tower 101 lantai.

Jadi saya orang tua yang trendy nggak ya???

Sunday, June 28, 2009

Bruschetta Udang Sayuran


Tanpa berpanjang-panjang kata, berikut bahan dan cara membuatnya :D
Bahannya:
1 buah roti perancis, iris bulat atau menyerong
tomat, potong dadu buang bijinya
timun, potong dadu
jagung manis, direbus
udang, buang kepala dan kulitnya
bawang bombay secukupnya, cincang kasar
bawang putih secukupnya, cincang halus
minyak untuk menumis
margarin/butter untuk olesan
seledri/parsley, cincang kasar
air jeruk nipis sesuai selera
yoghurt plain (pengganti mayonaise)
keju cheddar, potong dadu/diparut
sedikit garam

Caranya:
Topping
- tumis bawang bombay dan bawang putih dengan sedikit minyak, sampai layu dan harum
- masukkan udang, setelah udang matang (berwarna kemerahan) matikan api kompor
- masukkan jagung, tomat, timun, seledri/parsley, garam,yoghurt aduk rata
- perciki air jeruk nipis, aduk rata
setelah selesai taruh campuran topping dalam wadah
- panaskan margarin/butter di atas wajan lalu letakkan roti di atasnya, sambil diberi topping
- taruh keju paling terakhir
- setelah bagian bawah roti cukup matang (garing) angkat
- sajikan

catatankalau takut terlalu asam (kan ada yoghurt dan jeruk nipis tuh) bisa ditambahkan sedikiiiiit gula pasir.

Friday, June 26, 2009

Frozen Yoghurt



Awalnya nggak begitu tertarik nyoba, karena nggak ngeh sebenarnya frozen yoghurt itu yang gimana. Tapi kalo makan yoghurt sih doyaaan....makan yoghurt nya J.co juga doyaaan bangeet tapi mahal!! Trus gara-gara moderatornya milis mpasirumahan -depe- ada nyebut-nyebut soal frozen yoghurt di toko-toko baru deh saya ngeh, oooh yang kaya' es krim itu namanya frozen yoghurt. Lahhh itu kan enaak hahaha dasar dudul!!
Seijin yang punya resep, maka saya cobalah homemade frozen yoghurt ini. Katanya lebih gampang kalo punya ice cream maker tapi pake metode bolak-balik mixer juga jadi, ya sudah pilih cara murah dan menantang ajalah. :P
Dan kebetulan juga lagi punya 1 liter yoghurt plain di kulkas.

Resepnya begini:
Ingredients:
500 ml Whipcream Cair Dingin
500 ml Plain Yogurt
6 sdm Whipcream bubuk
gula bubuk, sesuai selera. (tapi saya skip karena dicicip whipcreamnya kok ada rasa manis amar-samar gitu)

Directions:
Campur whipcrean cair dan bubuk dalam wadah super besar supaya nggak belepotan saat mengocok.
Mixer dari kecepatan rendah , lalu berangsur-angsur tambah kecepata. Kocok sampai mengembang.
Setelah tampak mengembang, masukkan yogurt dan gula jika suka. Kocok terus namun jangan over, nanti malah cair.
Setelah campuran tampak rata dan halus, tutup dengan clingwrap dan bekukan kurang lebih 4 jam.
Setelah beku, diamkan sebentar, lalu kocok lagi dengan mixer hingga merata. Masukkan freezer lagi kurleb 4 jam (lagi)
Setelah 4 jam, keluarkan lagi dari freezer dan kerok sedikit demi sedikit. Pindahkan ke wadah yang lebih ''cantik"
Siap DISIMPAN!

Nah, pas nunggu masa-masa 4 jam itu rasanya beraaaat, ga sabar pengen nyicip dan udah sibuk mikirin toppingnya. Tadinya mau pake pisang, eh pisangnya udah dihabisin Bodhi buat maem sereal paginya. Mau pake mangga, duh kok sayang metik mangganya, yang dua biji mangga jatohan sebelumnya udah jadi mango lassi pula. Akhirnya ke supermarket mo nyari berri ama peach. Peach ga dapet, strawberry dapetnya. Trus ada dragon fruit, eh itu kan enak dan manis kalo yang meraaah, tapi kalo yang putih bau langu, ga suka :( Pas mo beli nanya dulu, "ini yang merah atau putih mas...?" trus jawab si mas "hmmmm merah!!!". Saya sih sedikit ragu liat expresinya, ah tapi coba aja deh, mana tahu bener. Dan ternyata yaaaah memang putih!! huuuu

Tapi sayang kan udah beli, dicobain deh potong-potong kecil buat topping. Dan ternyata....enak loh!!! bau langunya hilang, trus karena kena dinginnya yoghurt jadinya kreces-kreces, ih enaaak... ga jadi kesel hehehe

Cara penyajiannya memang ngga cantik, fotonya juga nggak banged, tapi rasanya??? iyaaaa banget!!! saya suka saya suka, bodhi juga, kalo papanya? ah biasa juga kalo makan yoghurt tuh maunya yang manis, jadi yang ini makannya setengah cup doang. Ah biarin berarti banyak sisa buat mama dan Bodhi *istri yang licik*

Wednesday, June 24, 2009

Disiplin Membuat Anakku Bahagia

Menurut mama, dalam usia 19 bulan Bodhi udah cukup gede untuk mulai diajarkan keteraturan alias disiplin dengan aturan. Walaupun sempet mikir, kasian ya kalo terlalu kecil begini udah diatur-atur. Tapi ngeliat orang lain yang malah udah ngajarin disiplin anaknya dari umur yang lebih kecil, jadi ngerasa terpacu dan semangat juga. Walaupun mama nggak pernah ngerasa terlambat menerapkan disiplin ke Bodhi, whatever people say... mama yang tahu anak mama gimana. Sebenarnya dari kecil sih udah tanpa terasa kita mengajarkan disiplin ke anak ya, walaupun pada awalnya tujuannya lebih ke disiplin pada diri sendiri. Misalnya mandi pagi mesti jam 8 (kecuali bangunnya lebih dari jam itu). Mandi sore paling telat jam 5. Ngeliat sikon cuaca sih kalo yang ini, dll.
Semakin gede semakin banyak yang harus didisiplinkan agar enak di anak dan enak di mama papa juga. Sudah mulai memikirkan apa-apa saja yang sudah bisa dimulai. Walaupun belum selesai bikin list nya. Tapi baru dalam bayangan saja, uummm udah banyaaaak banget ya ternyata hehehe.
Salah satunya yang sedang dilatih sekarang adalah disiplin dalam hal tidur malam. Jam 10 malam walaupun belum ada tanda-tanda mau tidur, pokoknya harus mulai dikondisikan ke suasana menjelang tidur. Dari ganti baju dan celana tidurnya, mematikan tv, mengganti lampu redup, juga mama papa walaupun belum ngantuk mesti ikutan nemenin di tempat tidur. Itu teori mama dan papa sih. Kemarin-kemarin sih sebenarnya Bodhi udah tahu ritual tidur ini, tapi kondisinya dia sudah mengantuk. Dia akan bilang: mama naik...papa naik... (naik ke tempat tidur maksudnya). nyenyen...Bobok...papuuu (nenen...mau bobok matiin lampu). Bahkan kadang tv dia yang matiin. Tapi berbeda kalau kondisinya dia belum ngantuk. Ngideeeer aja di kamar. Ngambilin benda-benda, bongkar-bongkar laci dan tumpukan mainan atau buku-bukunya. Nah ini yang nggak bisa dibiarkan, karena pernah bablas sampe jam 12an belum tidur. Mungkin juga jam ngantuknya jadi lewat kan, sampe akhirnya nggak bisa tidur.
Baru 2 hari sih jalan program tidur-mesti-jam-10 ini. Dua hari masih lancar. Walaupun pas tv dimatiin, lampu diredupin, dan dia diajak bobok, pake acara nangis. Dijelasin kalo semuanya udah bobok. Mickey kalo malam juga bobok. Dibo kalo malam juga bobok. Nangis sebentar aja, trus nenen dan mulai terkantuk-kantuk. Tapi cuma beberapa menit, kebangun lagi minta nonton atau main lagi. Tetep nggak boleh sambil diajak cerita dan diurut-urut kakinya. Sampai terkantuk-kantuk lagi. Dan ada yang lucu, nggak tahu kenapa setiap kali akan tidur dia akan muter 180 derajat trus kepalanya di kaki tempat tidur dan diapun tertidur pulas, diangkat dan dipindahin juga nggak kebangun. Baru dua hari uji coba, dan cukup sukses berhasil tidur jam 10.30. Mudah-mudahan lancar terus, walaupun mama tahu sih nggak akan semudah itu. Tapi dengan tekad dan kerjasama dengan papa nya, kita akan bisa mengatasi.
Nah ada satu lagi yang mau didisiplinkan. Soal nenen malam. Terus terang, belakangan jadi capek karena mesti bangun malam dan menyusui Bodhi. Punggung dan pinggang jadi sakit. Dan kualitas tidur juga berasanya nggak ok, akibatnya besok paginya bangun dengan kurang fresh. Gara-gara itu lah maunya Bodhi juga jangan kebangun malem untuk nyusu, tapi gimana caranya ya?? Udah kebayang usaha extra yang mesti dilakukan. Udah mirip nyapih kali yah. Kemarin ini sih kebetulan atau nggak, setelah tempat tidurnya dipisah dengan mama, Bodhi cuma kebangun sekali pas jam 2 an, dari yang biasanya bisa 3 kali kebangun. Masih minta nyusu tapi sebentar aja trus tidur. Alasan kenapa dipisah (selama ini Bodhi masih bobok satu tempat tidur dengan mama papa), karena logika mama aja sih heheh. Mama pikir Bodhi mengendus aroma susu. Jadi pas ngulet-ngulet gitu, dia jadi kebangun dan mesti nenen. Nah kalau dipisah, mana tahu bisa berubah. Kemarin setiap kali dia ngulet mama ikut kebangun, dan ngintipin dia. Ternyata tertidur lagi. Kebetulan??? mudah-mudahan sih nggak hehehe -ngarep-.
Nggak tahu deh malem ini. Sebelum tidur sih udah dipesenin, kalo boboknya kudu yang nyenyak, jangan minta nenen. Mudah-mudahan dia ngerti ya.
Oh ya, kenapa judulnya seperti di atas? Soalnya gara-gara nyari artikel soal disiplin mama nemu tulisan yang intinya bilang bahwa disiplin itu justru membuat anak bahagia. Hmmm padahal sebelumnya kan mama mikir anak bakalan senewan ya, diatur-atur, nggak bebas, wong belum ngantuk kok dipaksa tidur. Tapi ternyata yang dipaparkan disana sangat masuk akal. Dengan disiplin dari kecil maka dikemudian hari dia akan mudah memasuki lingkungan di luar rumahnya, misalnya di sekolah. Di sekolah kan pasti ada aturan-aturan, kalau dia sudah terbiasa mematuhi aturan, maka bukan hal berat lagi bagi dia untuk beradaptasi dengan aturan di lingkungan yang baru. Selain itu dengan taat aturan dia sudah belajar menghargai orang lain. Misalnya nanti pas di sekolah, dia mesti duduk dengan tenang, nah dengan duduk tenang dia tidak akan menganggu anak yang lain kan? Gurunya pun merasa dihargai saat menjelaskan karena merasa didengarkan. Jadi anak yang nyenengin lah. Kalaupun nanti dia mau protes-protes ke gurunya misalnya, kalau ada hal yang nggak sesuai pemikiran dia, itu urusan lain. Ada waktunya nanti mama papa ajarkan bagaimana kita harus mengeluarkan pendapat kita, jangan dipendam. Tapi diajarin juga gimana cara menyampaikan protes dengan elegan. Terdengar terlalu ideal? Menurut mama ini bukan bermimpi atau berkhayal, tapi sesuatu yang harus dilakukan, karena mama sayang anak mama dan mama ingin yang terbaik untuk dia, bukan hanya saat ini tapi seumur hidupnya.
Jadi mama Bodhi, ayo ayo semangat!!! Jangan putus asa. Jangan menyerah, terutama menyerah pada wajah memelas atau tangisan Bodhi yah hehehe.

Sunday, June 21, 2009

Fettuccine Manohara eh Carbonara Tuna



Itu plesetan dari Papa nya Bodhi. Dan menu ini juga favorite papa Bodhi. Biasanya bikin pake bacon, sekarang diganti dengan ikan Tuna. Bukan tuna kalengan, tapi beli di pasar. Kalo di Bali biasanya dibilangnya Pindang Cekalan (hmmm mirip cakalang ya). Dan Bodhi juga suka, tapi dia bilangnya 'aem emi....'.
Dan ini adalah resep ala saya.
Bahan:
- 250gr Fettuccine
- garam, merica, oregano, lada secukupnya
- 125ml susu cair
- keju sesuka hati (kebetulan punya cream cheese yang ada campuran herbs and garlic)
- bawang bombay secukupnya, dicincang
- 2 siung bawang putih, dicincang
- 1 sdm olive oil untuk menumis
- 100gr ikan Tuna, disuwir-suwir
- 10 buah buncis, diiris tipis menyerong.
- 6 bh jamur champignon ukuran besar, iris tipis.

Cara buatnya:
- Panaskan air, tambahkan 1 sdm minyak sayur. Setelah mendidih masukkan fettucine sampai lunak atau sesuai selera. Angkat.
- tumis bawang bombay, bawang putih sampai layu dan harum.
- tumis buncis, lalu tambahkan tuna dan jamur. Oseng-oseng sebentar lalu tambahkan susu dan cream cheese.
- tambahkan garam, merica, pala dan oregano.
- setelah matang, matikan kompor.
- masukkan fettuccine, campur rata.
- sajikan dengan taburan cheddar parut, lebih sip kalo ada parmesan.

Menurut yang makan sih enak hehehehe.

Baked Potato with Broccoli and Cheese



Sebenarnya sih udah pernah nyoba-nyoba bikin baked potato tapi selalu rasanya kurang pas dengan yang dimau. Sabtu kemarin nyoba lagi dengan resep lain, walaupun tetap ada yang dikurang dan ditambah. Eh ternyata rasanya sudah sesuai dengan selera, walaupun kata papa Bodhi kejunya kurang banyak. Hmmm ok deh, akhirnya minggu bikin lagi, hehehe penasaran mumpung semua bahan juga masih ada.
Bahannya:
- 3 buah kentang ukuran sedang
- brokoli satu bonggol sedang
- keju cheddar (saya pake kraft melt) sesuka hati
- 1/3 bawang bombay ukuran sedang dicincang halus (atau sesuai selera)
- 2 siung bawang putih dicincang halus
- 100 ml kaldu ayam
- 1 kuning telur ayam
- 1sdm tepung terigu
- garam, bubuk merica dan bubuk lada secukupnya
- 1 sdm olive oil/minyak sayur untuk menumis
Cara bikinnya:
1. kukus kentang, kerat menyilang lalu bungkus sebagian dengan alumunium foil. Kentang direkahkan supaya bisa diisi.
2. panaskan air, masukkan brokoli yang sudah dipotong kuntum-kuntumnya. Sebentar aja lalu angkat, saring airnya kemudian siran dengan air es supaya warnanya tetap hijau.
3. potong keju bentuk dadu-dadu kecil.
4. panaskan minyak, masukkan bawang bombay, bawang putih. Tumis sampai layu dan harum.
5. Masukkan tepung terigu dan air kaldu sedikit demi sedikit sampai jadi adonan yang licin, sambil dimasukkan juga garam, merica, pala.
6. Setelah matang matikan kompor.
7. masukkan kuning telur lalu aduk rata.
8. Masukkan brokoli dan dicampur rata.
9. Ambil kentang, sisipkan potongan-potongan keju di setiap rekahan bagian dalam. (biar makin cheesy.
10.Kemudian isi adonan yang sudah tercampur brokoli tadi.
11. Terakhir taburi lagi potongan keju.
12. panaskan oven dengan suhu 190C, kemudian panggang kentang selama 10-15 menit, diliat aja kejunya udah meleleh belum.

Nah sajikan deh dengan sambal (secara bagi saya lebih nikmat makan baked potato dengan sambal hahaha). Oh ya sambalnya dihias putih telur yang nggak kepake kemudian dikukus di magic jar dan dibentuk Mickey Mouse :)