Friday, January 4, 2013

Secangkir teh di pagi hari

Ibu saya sering bilang begini: Kalau ada yang buatin teh atau minuman apa aja, selepas bekerja atau saat bangun tidur di pagi hari, nikmatnya luar biasa ya. Keinginan seorang ibu itu seringkali sederhana sekali ya, tapi kita anak-anaknya sering terlalu sibuk dengan diri sendiri sampai melupakan hal-hal paling sederhana yang bisa membuat ibu kita bahagia.

Sekarang setelah saya menjadi ibu, memang terasa secangkir teh di pagi hari atau sepiring sarapan itu memang priceless :) Saya berpikir, begitu kita menjadi seorang istri kemudian menjadi ibu, berarti sudah teken kontrak untuk menjadi yang paling awal bangun di pagi hari. Kecuali mungkin kalau saya punya pembantu ya. Nah sedari kecil saya nggak pernah merasakan punya pembantu rumah tangga. Setelah berumah tangga juga pembantu rumah tangga itu memang hanya membantu membereskan dan membersihkan rumah, dan itupun dia pulang sore dan datang kembali di pagi hari setiap jam 7.30, ya mana mungkin minta dia bikinin sarapan, yang ada seisi rumah sudah kelaparan dong ya.

Eh saya ini sedang mengeluh ya? Nggak iklas ya menjalankan kewajiban? Kalau mau dibilang mengeluh, ya silakan aja. Tapi jujur lho, terkadang pengen sekali-sekali bangun di pagi hari itu sudah tersedia sepiring buah-buahan segar dan segelas air jeruk nipis. Karena beberapa tahun ini, begitulah sarapan saya. Bisa bangun siang itu kalo sakit, tapi bersyukur itu jarang terjadi. Lagian ya mending nyiapin sarapan dong, daripada sakit. Apalagi kalo membandingkan dengan teman-teman saya yang harus bangun pagi-pagi buta karena harus mengejar waktu agar tidak terlambat ke kantor dan masih harus menyiapkan segala printilan supaya anak terjamin saat ditinggal seharian di kantor. Rasanya rutinitas pagi saya belum ada apa-apanya kehebohannya.

Nah makanya itu, kalau ada kesempatan menginap di hotel, bukannya kolam renang, mandi berendam air hangat, atau leyeh-leyeh di kamar hotel yang saya anggap kemewahannya. Tapi bisa sarapan pagi tanpa pusing mikirin mau siapin sarapan apa pagi ini, karena umumnya sudah tersedia segala jenis makanan yang bisa dipilih untuk anak-anak dan kita orang tuanya. Gile, mewah banget rasanya kalo udah begitu :D Tapi saya sudah merasakan beberapa kali, beberapa hari berturut-turut sarapan di hotel, bahkan pernah hampir 3 minggu, tetep bosen juga sih hahaha karena kan kalo sarapan hotel ya pasti rata-rata standard ya jenisnya, kecuali pas dapet di hotel yang bintang lima, lebih spesial biasanya sarapannya. Tapi walaupun bosen, tetep berasa mewah sih, kalo sampe masih ngomel-ngomel juga, hih jadi orang kok gak bersyukur banget sih.

Ya udah gitu aja cerita secangkir tehnya :D

3 comments:

Anonymous said...

sepertinya problem ibu2 tuh hampir sama ya...aku juga tiap pagi bingung mikirin sarapan yg cepat untuk alden sekaligus bergizi, kalo suami cukup dikasih roti aja haha

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
properti99 said...

Saat terbangun dipagi hari setelah mandi tentunya dengan ditemani secangkir teh manis hangat disertai pisang goreng kepok hangat dan membaca koran dihalaman yang penuh dengan tanaman hias...Rasanya...Wuihhh...