Cittavara Saraswati Wijaya

Citta
Nah ini dia si anggota keluarga baru.
Kami memberinya nama Cittavara Saraswati Wijaya. Citta dalam bahasa Pali berarti benih, Vara berarti berkah atau baik, Saraswati adalah Dewi Ilmu Pengetahuan dalam Agama Hindu yang merupakan simbol kebijaksanaan. Jadi bagi kami dia adalah berkah yang memiliki benih kebaikan dan kebijaksanaan. Iya itu harapan kami sebagai orang tua, yang tentu juga secara tidak langsung menjadi tanggung jawab kami untuk mewujudkannya. Kenapa panggilannya Citta, bukan Vara? Hehehe ini ide papa nya, supaya nyambung dengan panggilan koko nya, Boddhicitta. Yang dalam Buddhism berarti Benih Kesadaran.
Citta lahir dengan BB 3400gr, TB 52cm. Langsung mendapat ASI, sempat akan di IMD (Inisiasi Menyusui Dini) eh malah bobok. Ngga bangun-bangun, trus dibawa ke ruang bayi untuk dibersihkan, setelah itu langsung diajak ke tempat mama untuk disusui dan langsung pinter nyusunya, karena di RS ini nggak memberikan susu formula kecuali sangat terpaksa dan hasilnya bayi bisa langsung pintar menyusu dan ASI juga lancar. Oh ya walaupun ingin melahirkan Citta melalui proses water birth tapi akhirnya gagal, alatnya ada kerusakan (ada-ada aja ya). Tapi Citta sempat melalui proses Lotus Birth walaupun hanya 2 hari, karena mama ribet bawa ari-ari Citta kemana-mana hehehe. Akhirnya dengan sedikit berat hati (soalnya pengen juga sih sampe puput ari-arinya dengan sendirinya) saya menandatangi pernyataan bahwa dipotong atas permintaan orang tua.
Sejak dalam kandungan sampai lahir Citta termasuk bayi yang 'nyantai'. Enak diajak ngapain aja, jalan-jalan, kerja, makannya juga gak milih-milih. Hampir sama dengan koko Bodhi, walaupun waktu hamil Citta, mamanya tinggal 3/4 'bandel' nya, faktor umur kali yah hahaha. Pun saat lahir, hanya perlu 3 jam dari mulai bukaan 2 sampai lahir. Walaupun akhirnya divakum karena mamanya nggak bisa-bisa ngeden, jadi Citta maju mundur gitu padahal rambutnya udah nongol. Jadi inget papa nya menyemangati, ayo...ayo...rambutnya udah keliatan...dikit lagi...dikit lagi.... Yaaah tetep aja gak bisa. Tapi gapapa deh ya, bagi saya ini sudah luar biasa. Saya bisa melahirkan Citta secara normal walaupun kelahiran Bodhi secara sectio (saya pernah cerita soal ini disini).
Mama:
Seperti saya bilang sebelumnya, bahwa ini pengalaman luar biasa. Saya bisa merasakan melahirkan secara normal. Bukan apa-apa, saya kan ceritanya memang sukanya segala sesuatu yang alami, jika tidak ada alasan luar biasa maka pilihan alami adalah yang pertama. Walaupun kata orang melahirkan normal itu sakiiiitttt tapi saya pikir ya ibu saya bisa maka saya bisa, orang lain bisa maka sayapun bisa. Ternyata setelah mengalami sendiri? Iya betul memang sakit, tapi ngga sehoror yang di film-film itu kok. Jadi semangat ya... untuk calon ibu yang berniat melahirkan normal :) Jangan lupa sering diajak komunikasi bayi nya, soalnya Citta juga begitu. Dan entah kebetulan atau tidak, Citta mau nurut hehehe. Beberapa diantaranya, tanggal 7 Juli sudah keluar flek, tapi karena dokter kandungan saya sedang seminar di Jakarta dan baru praktek tanggal 8 Juli dan kebetulan juga jadwal kontrol, saya minta Citta nunggu bentaaar lagi. Jadi tanggal 7 itu saya masih ajak dia untuk kerja, kebetulan ada kerjaan mendekor gereja untuk pemberkatan nikah di Nusa Dua. Dan itu juga saya lakukan karena saran ibu saya:"Tetep aja kerja asal hati-hati dan diamati, supaya makin cepet prosesnya". Tapi jadinya, team bertambah waktu berangkat mendekor, yaitu nambah ibu+suami+Bodhi. Takut kenapa-napa, jadi bisa langsung ke rumah sakit. Dan bener aja, baru tanggal 8 juli jam 2 pagi mulai muncul kontraksi teratur. Sampe nggak bisa tidur karena setiap kali mau tidur eh kontraksinya muncul, jadinya nonton Spanyol-jerman deh sama suami hehe. Pagi jam 9 muncul flek lagi dan kontraksi makin teratur, tapi saya masih bisa nahan. Jadi ibu saya pulang dulu karena masih ada acara yang harus dihadiri. Jam 3 sore udah mulai gak tahan karena kontraksinya makin kuat, akhirnya telpon ke tempat praktek dokter minta dimajuin nomor antrian nya. Walaupun dalam perjalanan ke dokter akhirnya diputuskan, langsung ke RS aja, udah sakit.... sampai-sampai mobil belok aja bikin kontraksi hehehehe. Sampai di RS langsung di CTG selama 60 menit dan dibilang kontraksinya udah bagus trus dicek eh udah bukaan 2, dan itu sekitar jam 6 an sore. Akhirnya dari bukaan 2 ke 5 ke 8 trus komplit 10. Dokter Hariyasa juga sudah sampai di RS dan saya sudah mulai boleh ngeden, dan akhirnya jam 20.55 WITA baby Citta lahir ke dunia. Aduuh rasanya luar biasa, walaupun badan rasanya remuk semua hehehe. Tapi bahagianya nggak ada yang mengalahkan. Dijahit juga udah nggak peduli, soalnya sudah ada baby Citta di pelukan saya.
Papa:
Wah dukungan papa luar biasa :) berani lho nungguin di ruang bersalin, padahal saya pikir bakal pingsan hahaha. Belum lagi selama di RS, Bodhi jadi diurusin papa dari bangun tidur sampe tidur lagi. Good job papa, love U :)
Bodhi:
Sejak saya di RS, Bodhi langsung bisa pisah tidur malam dari mama, padahal sebelumnya boro-boro. Tapi, sejak hari itu dia langsung mau pulang ke rumah dan tidur sama papa aja :)
Banyak yang nanya, Bodhi cemburu ngga sama adiknya? Bodhi suka gangguin adiknya ngga? Jawabannya: Ngga :) Dia sayang banget sama adiknya, nggak pernah anarkis hehehe. Dan udah pengen ngajak main aja, padahal adiknya kan belum bisa. Kalau adiknya bangun, Bodhi ngasi tahu mama, "Ma, adik Citta bangun. Minta nenen." Atau "Adik...Bodhi nonton Thomas" atau "Adik...Bodhi mamam jajak (kue)" trus nyodor-nyodorin ke mulut adiknya.
Cuma ada satu yang belum bisa dikontrol, volume suaranya :P Dia belum nyadar kalau suaranya terlalu keras, apalagi kita masih tidur berempat di kamar yang sama. Tapi anehnya, adiknya kok lebih tenang tidurnya kalo ada suara koko nya. Mungkin udah terbiasa sejak dalam perut ya :)